4. Abang Sean

56 2 0
                                    

Lagi-lagi sepii huhu😭



***


Tara beranjak dari duduknya meninggalkan mereka berdua. Gisa adalah peserta terakhir yang sudah diwawancarai oleh mereka. Makanya Tara pergi meninggalkan ruangan itu menuju ruangannya.

Saat berjalan menuju pintu lift, matanya menangkap sosok Gisa yang sedang berjalan dengan dua perempuan menuju pintu keluar perusahaan.

"Syukurlah Lo udah dapat teman di sini." Tara masuk ke dalam lift menuju ruangannya.

Gisa yang mendapat ucapan selamat dari kedua teman barunya, segera memboyong Vania dan Fely menuju sebuah restoran. Sebelum hari esok yang melelahkan, mereka merayakan sedikit kegembiraan ini.

"Sepertinya kita bertiga dijodohkan dengan takdir. Kita bertiga temenan dan kita bertiga sama-sama diterima," ucap Fely dengan antusias.

"Bukan teman gue," ucap Gisa dan Vania bersamaan.

Tit!

Tit!

Vania memencet tombol kunci mobil miliknya. Dengan menggandeng tangan Gisa, Vania menarik Gisa agar masuk ke dalam mobilnya.

"Ayo kita makan dulu di resto milik Abang gue!" ajak Vania.

"Gratis, nih?"

"Duduknya gratis, makanannya dibayar sama abang!"

"Skuy..."

Gisa dan Fely masuk ke dalam mobil, mereka langsung menuju resto yang tak jauh dari Colour life.
Sesampainya di depan resto, mereka bertiga segera masuk. Vania yang paling depan pun segera menemui kakaknya yang sedang berdiri di meja bartender.

"Bang," panggil Vania.

Pria dengan tubuh tinggi itu menoleh ke arah mereka bertiga. Ia memberikan senyuman khasnya, saat melihat wajah Vania yang terlihat bahagia.

"Kamu diterima dek?"

"Yoyoi, mana janjinya. Hari ini traktir kita bertiga karena kebetulan kita diterima di sana."

"Silakan makan sepuasnya sayangnya Abang, Fely, sama...."

"Gisa, panggil aja Gisa!"

"Gisa... Nama gue Sean Gabriel kakaknya Vania," ucap Sean dengan uluran tangannya.

"Salam kenal juga kak Sean!"

Setelah acara berkenalan, mereka duduk di salah satu meja yang dekat dengan kolam renang. Resto milik Sean terlihat mewah dengan nuansa summer dan ada kolam renang khusus pengunjung VIP.
Mereka bertiga sedang menunggu pesanan yang sudah mereka pesan beberapa menit yang lalu.

"Bang Sean makin hari makin ganteng, Van. Masih belum punya pacar dia?"

"Setahu gue belum sih! Dia masih mencari kayaknya, dia bilang maunya gak pacaran dulu, langsung menikah aja."

"Kenapa kalian manggil Bang sedangkan gue manggilnya Kakak?"

"Biasa baru kenal. Lagian si Fely juga sama dulu, ke sininya ikutan gue jadi Abang."

"Kakak aja Gis, biar beda dari mereka berdua. Berasa jadi Abang tukang baso gue."

Itu Sean yang menjawabnya. Sean membawa nampan berisi makanan yang sudah dipesan oleh mereka bertiga.

"Kan, bang Sean jualan seblak sama spaghetti di sini. Iya, satu frekuensi lah," ucap Fely.

"Bisa aja Lo jawabnya Maemunah!"

TIBA-TIBA CINTAWhere stories live. Discover now