10. Hampir Mati

41 0 0
                                    

✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Brak!

Srak!

Bugh!

Tara sedang marah-marah di ruangannya. Pasalnya Gisa sudah lima jam tidak terlihat sama sekali. Ia sudah cek ke dalam ruangannya untuk mencari keberadaan Gisa. Namun hasilnya nihil hanya ada tas dan ponsel Gisa di atas meja.

Tara sudah memanggil kedua teman Gisa. Feli dan Vania. Feli dan Vania sedang diinterogasi pasalnya Gisa terakhir pergi bersama mereka berdua.

“Pak saya dan Vania di sini.”

“Masuk!”

Mereka berdua masuk dengan perasaan yang was-was karena mereka takut dimarahi. Cara langsung menghampiri Feli dan Vania dan di sana ada Kenzo dan juga Savian.

“Lo kalo mau nanya mukanya yang manis dikit liat noh, muka anak orang ketakutan gitu,” ucap Savian pada Tara.

“Maaf, maaf silakan duduk!”

“Makasih Pak!”

Feli dan Vania duduk di seberang Savian dan Kenzo.

“Gue langsung aja yah, sorry gue lagi mode kawan sama kalian. Masalahnya adek gue gak ada di ruangan sejak pagi.”

“Hah, perasaan tadi bareng kita naik lift. Bahkan tadi dia sampe semangat mau kerja Pak!”

“Makanya, dia ngilang kemana? Tas sama hpnya ada di ruangannya. Waduh, gue bisa digorok kalo sampe dia beneran kenapa-kenapa!”

“Udah cek semua toilet Pak? Soalnya dia tadi sempat bilang mau benerin baju dulu. Gara-gara kesiangan jadinya gak sempet buat rapihin baju.”

“Lo udah cek semua toilet di gedung ini?”

“Udah semua, hanya tiga toilet yang gak gue cek. Pertama toilet punya Lo dan sisanya toilet yang rusak di lantai 9 sama di lantai dasar.”

Tara sempat berpikir mendengar toilet lantai 9 ada yang rusak. Pasalnya lantai 9 adalah jajaran ruangan direktur dan Manager. Mana mungkin toilet di lantai ini rusak. Karena setiap hari toilet itu selalu dibuat steril dan bersih.

“Tunggu! Lo bilang kalo toilet lantai 9 rusak?”

“Iya. Lah sejak kapan anjir?”

TIBA-TIBA CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang