14. Bersama Sean

28 0 0
                                    

✨

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



“Gak apa-apa. Hanya penasaran aja,” ucap Gisa.

“Kalo kakak ada di posisi seperti temen kamu, kakak lebih baik mencari perempuan lain.”

“Meskipun kakak cinta sama dia?”

“Cinta itu masalah waktu, tergantung bagaimana kamu menyikapi hal itu. Adanya orang baru bisa melupakan perasaan kita, meskipun secara perlahan.”

Gisa mengangguk paham. Ia lanjut menyantap makanan sampai benar-benar habis.
Karena nyaman, Gisa menghabiskan waktu tiga jam di Resto milik Sean. Keadaan resto mulai lengang, karena jam diskon sudah berlalu.

Gisa sekarang sedang duduk sambil menikmati milk shake di meja dekat ruangan Sean.
Karena Sean sedang sibuk dengan data penjualan, Gisa sendirian sambil menunggu kedua temannya datangh Vania dan Fely melarang Gisa pulang sebelum mereka datang.

Sebenarnya Gisa sampai kesemutan menunggu tiga jam sendirian di tempat itu. Namun, ia sangat penasaran dengan keadaan kantor sekarang.

Gisa sangat penasaran dengan orang yang berani melakukan hal buruk padanya. Fely mengatakan bahwa pelakunya adalah fans berat Trio Gans.
Banyak korban yang mengalami hal serupa seperti dirinya. Namun, segera diselidiki setelah kejadian yang menimpa Gisa. Sebelum-sebelumnya tak ada berani yang melaporkan, karena takut berakibat lagi padanya.

Hari semakin sore, Gisa masih menunggu kedatangan kedua temannya. Tiba-tiba saja ponselnya berdering.

“Siapa? Ini nomor baru lagi. Angkat aja lah!”

Gisa menyentuh tombol hijau dan menempelkan ponsel di telinganya.

‘Halo selam...’

‘DI MANA KAMU GISA?’

Gisa menjauhkan benda pipih itu dari telinganya. Pasalnya suara di balik telepon itu sangat menyakiti telinganya.

“Buset dah, suara mamah gue stereo banget.”

Gisa kembali menempelkan ponsel itu di telinganya, namun kali ini sedikit jauh. Ia takut telinganya akan terasa sakit jika harus mendengar teriakkan Dara.

‘Gisa di resto temen, Mam. Kenapa emangnya?’

‘Kamu bikin mamah jantungan tau, mamah di rumah ini sama Tara. Kamu kapan pulang?’

TIBA-TIBA CINTAWhere stories live. Discover now