1. Tiba

147 2 0
                                    


Jangan lupa follow sebelum lanjut yah bestiiee....

Komentar dan Votenya juga donk!

Okay selamat membaca....



Okay selamat membaca

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


“Tau gini gue mending minta jemput taksi online aja!”

Gisa baru saja mendarat dengan selamat di Bandara. Namun, seseorang yang janji akan menjemputnya tidak kunjung datang.

Gisa yang baru saja pulang studi di luar negeri, berniat melanjutkan kariernya di perusahaan saudaranya.

Bisa dibilang saudara tirinya, Neandro Tara Sabian. Tara adalah saudara tirinya yang sudah satu tahun menjadi bagian keluarga Mahendra.

Gisa Lesham Mahendra. Perempuan cantik dengan rambut cokelat sepinggang itu berjalan malas menuju tempat penjemputan. Namun, yang menjemputnya belum juga datang.

Padahal dirinya sangat lelah dan mengantuk karena perjalanan yang cukup lama. Gisa tipe orang yang tidak bisa tidur nyenyak saat bepergian. Makanya ia sangat lelah dan ingin segera menidurkan tubuhnya di atas kasur.

Gisa menunggu 30 menit di tempat yang sama. Pada akhirnya yang ditunggu dari tadi sudah datang. Tara keluar dari mobilnya dengan setelan jas. Wajahnya yang tegas dan terlihat kelelahan segera menghampiri Gisa yang terduduk di sebuah kursi.

“Ayo gue masih banyak urusan!” perintah Tara kepada Gisa.

Perempuan itu menatap ke wajah Tara dengan tatapan matanya yang sinis. Namun, Tara menghiraukannya dan berlalu begitu saja masuk ke dalam mobilnya.

Bukannya membantu Gisa yang kesusahan membawa dua kopernya, Tara malah masuk ke dalam mobil dan membiarkan Gisa membawanya sendiri.

“Dasar gak berperikemanusiaan!”

Brak!

Gisa menutup kencang pintu belakang mobil milik Tara. Gisa baru saja menyimpan dua kopernya di bagasi. Ia kesal karena Tara tidak membantunya

“Kaget gue!” gumamannya dalam hati.

“Lo kalo nutup pintu mobil biasa aja, kagak usah dibanting begitu!”

“Iya, iya maaf!”

Gisa tidak ingin berdebat lebih panjang lagi dengan kakak tirinya. Karena ia terlalu malas jika harus berhadapan dengan orang dingin seperti Tara.

Umur mereka terpaut dua tahun saja. Tara berusia 27 tahun sedangkan Gisa lebih muda dua tahun darinya. Mobil berwarna putih itu segera meninggalkan bandara. Tara membawa Gisa ke rumah yang sudah Tara beli dua tahun lalu.

“Ck, mamih bisa-bisanya gue disuruh tinggal di sini. Padahal gue tinggal di apartemen biasa aja udah seneng,” gumamannya dalam hati.

Sesampainya di rumah Tara. Supir pribadi dan Bi Sari selaku pengurus rumah Tara menghampiri Gisa berniat membantunya.

TIBA-TIBA CINTAWhere stories live. Discover now