45. kabar belum sampai

509 57 11
                                    

Haifa duduk di kursi yang ada di taman belakang, ditemani segelas susu hangat yang masih mengepul di sampingnya, sementara suaminya saat ini berada didapur, menyiapkan sarapan untuk mereka berdua. Haifa membuka ponselnya, mencari kontak bapaknya di kampung.

Haifa bahkan belum sempat mengabari bapaknya perihal kehamilannya, tetapi anak itu sudah gugur terlebih dahulu. Terakhir kali semenjak pulang dan kembali ke kota ini bapaknya seakan susah untuk dihubungi, Haifa hanya sesekali menerima pesan jika pria itu meminta uang dari suaminya. Mau bagaimana lagi, seburuk apapun pria itu, dia tetaplah bapaknya, hubungan mereka tidak akan terputus sampai kapan pun.

Saat sambungannya kembali tak kunjung mendapatkan jawaban, Haifa menghela nafas, mencoba menghilangkan sesak yang tiba-tiba menghimpit dadanya. dia meletakkan ponsel pada meja di sampingnya, meraih segelas susu skim buatan suaminya lalu meminumnya perlahan. Dia menerawang kedepan, memikirkan sebenarnya kemana tuhan mencoba membawa takdirnya.

Dahulu hidupnya bahagia, lalu berubah total setelah Ibunya meninggal dunia, dan saat Bapaknya menikah lagi Haifa seakan mengalami fase baru dalam hidupnya, dimana dia diabaikan oleh Bapaknya sendiri, juga di perlakukan tak baik oleh seorang wanita yang seharusnya bisa mengobati lukanya setelah kehilangan sosok ibunya. Ditengah hidupnya yang penuh drama itu, tuhan menghadirkan suaminya, lelaki yang bahkan tak pernah dia kenal sebelumnya, dan dengan mudahnya pria itu mau menikahinya tanpa berpikir lebih jauh.

Jujur, pada saat itu haifa merasa dilema. menikah dengan orang yang tak pernah dia kenal, apa lagi dia cintai pastinya membuatnya merasa khawatir juga, tapi mau bagaimana lagi, keadaan saat itu memaksanya untuk menerima itu semua. lagi pula, Haifa sudah lupa bagaimana rasanya dicintai orang terkasih, menurutnya cinta juga bukan satu-satunya alasan atau sebab seseorang bisa menikah.

Dan, setelah dia memutuskan untuk memperbaiki hidupnya dengan suami yang pada saat itu tak dia kenal sama sekali, ternyata rumah tangga mereka terlalu rentan untuk menerima badai. pondasi rumah tangga mereka masih terlalu dini untuk dihadirkan cobaan orang ketiga, dimana orang itu adalah Ibu dari anak suaminya, Haifa tak kuasa untuk menentang hubungan mereka, lagi pula dia hanyalah orang luar yang tanpa sengaja pria itu nikahi.

Beruntung karena suaminya adalah sosok laki-laki dewasa dan penyabar. pria itu mampu mengimbanginya yang egois, pria itu mampu untuk menghadirkan perasaan dihatinya yang sudah terlalu lama beku, jika pria itu tak bisa mengimbanginya Haifa tak tahu akan bagaimana nasib rumah tangga mereka.

tapi, baru saja dia merasakan kebahagiaan itu, tuhan sudah mengambilnya lagi. tuhan bahkan belum mempercayainya untuk menjaga seorang anak yang bahkan sudah dia cintai sebelum ditiupkan ruh di dalam tubuhnya. tapi disini Haifa tak ingin menyalahkan tuhan, bukankah seorang hamba tidak akan diuji di luar kesanggupannya? bukankah Allah juga sudah berfirman dalam Al-Qur'an bahwa

"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, "Kami telah beriman," dan mereka tidak diuji?" (QS Al-'Ankabut: Ayat 2)

Dan Haifa tahu, ujiannya belum seberapa dibandingkan orang terdahulunya, seharusnya dia merasa malu, mengapa harus merasa lemah hanya karena ujian sekecil ini?. dia tersenyum kecil, menertawakan dirinya yang terlalu lemah hanya karena ujian ini.

Mendengar denting ponsel disampingnya Haifa menoleh, meletakkan kembali segelas susunya di atas meja, lalu meraih benda pipih itu penasaran. berharap jika bapaknya yang mengiriminya pesan. dia tersenyum, melihat nama bapaknya yang ada di layar depan, dan membuka pesan dari pria yang selama ini ditunggunya.

"ada apa? bapak sibuk! jangan hubungi bapak jika tidak ada hal penting yang ingin kamu sampaikan"

Haifa hanya membacanya tanpa berniat membalas. Dari bahasa dan gaya tulisannya dia tahu itu bukan bapaknya, Haifa yakin jika yang mengiriminya pesan kali ini adalah ibu tirinya.

Baja NagaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang