41. Saling mengerti

594 81 8
                                    

Kevin duduk dikursi kerjanya dengan isi kepala yang terlampau penuh hari ini. Berkas-berkas yang harus dia selesaikan, juga dengan keselamatan anaknya yang belum aman karena pria bernama David itu masih berkeliaran, saat ini ditambah juga dengan sang istri yang menyembunyikan kehamilannya. Dia tak habis pikir, kenapa istrinya menyembunyikan hal yang seharusnya menjadi kabar bahagia untuk mereka berdua, wanita itu terkesan tak percaya juga tidak ingin dia mengetahui perihal kandungannya.

Melempar pelan bolpoin ditangannya, kevin mengusap wajahnya kasar, menetralkan wajahnya yang sudah kusut sedari berangkat pagi tadi. Dia memijat pelipisnya pelan, mencoba meringankan isi kepalanya yang terlalu berat.

Mengingat sesuatu, Kevin meraih ponsel disisinya, mencari kontak dari seseorang yang dia tugaskan untuk mengawasi sekaligus menjaga Aira  saat tidak sedang bersamanya. Kevin hanya sedang berjaga-jaga. Mantan kekasih dari mantan istrinya itu bukanlah orang yang bisa dia anggap remeh, pria itu tak segan untuk melakukan apapun demi mendapatkan apa yang dia inginkan.

Setelah menemukan kontak yang dia cari, kevin mencoba menghubunginya, dia dengar jika David tak pernah pergi dari kota ini meski sedang menjadi buronan polisi, pria itu terlalu berani. Lagi pula pria itu bukanlah orang sembarangan, pastinya memiliki orang dalam yang akan selalu membantunya dalam segala situasi. Kevin hanya perlu berhati-hati, menghadapi orang seperti David tidak bisa dengan cara gegabah.

Menyadari jika panggilannya tidak terjawab, Kevin hanya meninggalkan pesan, meminta pria itu untuk menghubunginya kembali jika sudah membaca pesan darinya.

Kevin membuka aplikasi pesan diponselnya, mencari nomor istrinya yang terlihat sedang online disana. Dia mengurungkan niatnya untuk mengirim pesan kepada wanita diseberang sana, egonya sebagai lelaki sedikit terluka saat mengetahui wanita itu menyembunyikan hal yang seharusnya dia ketahui lebih awal, bukannya justru menyembunyikan itu semua seakan dia tak ada hak untuk mengetahuinya.

Tapi, Kevin tak mungkin bisa marah lebih lama kepada istrinya, terlebih wanita itu sedang mengandung anaknya saat ini. Perasaanya pasti akan lebih sensitive dimasa-masa kehamilan seperti ini. Kevin hanya ingin menjaganya agar sang istri tidak terlalu banyak pikiran. Besok dia akan membawa wanita itu untuk memeriksakan kandungannya, setidaknya mereka berdua perlu tahu dengan kondisi kehamilan istrinya, dan apa saja yang perlu wanita itu konsumsi ataupun sebaliknya.

Kevin kembali meletakkan ponselnya, melanjutkan pekerjaannya agar dia bisa pulang lebih awal hari ini. Entah kenapa setelah membentak istrinya pagi tadi dia jadi merasa bersalah dan merindukan wanita itu. Kevin sebenarnya tak berniat membentak, hanya saja posisinya saat itu dia sedang banyak pikiran lalu ditambah dengan kenyataan yang harus dia ketahui, membuat dirinya tak bisa menahan emosinya sendiri.

Ditengah kesibukannya dengan pekerjaanya Kevin melihat layar ponselnya yang menyala disertai dering yang sudah sangat dia hafal.  Kevin meraih benda pipih itu lalu mengangkat panggilannya. "Halo"

Kevin diam saja, mendengarkan seseorang diseberang sana yang sedang memberikan informasi perihal anaknya, Aira "Baiklah, tolong jaga mereka sebentar. Saya kesana sekarang juga" mematikan sabungan telfonnya, Kevin bangkit. Meraih tas kerja juga kunci mobilnya yang tergeletak begitu saja diatas meja kerjanya. Dia sudah tidak perduli dengan beberap berkasnya yang berserakan diatas meja.  Saat ini keselamatan Aira lebih penting ketimbang semua hal yang dia miliki saat ini.

Mengabaikan beberapa orang yang menyapanya Kevin berjalan sedikit tergesa, tak ingin jika hal buruk yang tak dia inginkan terjadi kepada anaknya. Kevin mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang tak bisa di bilang pelan, beruntung karena jalanan ibu kota yang lancar dikarenakan dia keluar saat jam kantor masih berlangsung.

Sesampainya didepan sekolah sang anak, Kevin melihat anaknya yang sedang duduk didalam pangkuan pengasuhnya, diapit dengan dua orang laki-laki yang sudah dia tugaskan untuk menjaga mereka berdua. Kevin menghentikan mobilnya didepan mereka, menyuruh pengasuh Aira agar masuk kedalam mobil dibantu orang suruhannya.

Baja Nagaraحيث تعيش القصص. اكتشف الآن