34. memperbaiki hubungan

996 77 0
                                    

Kevin memasuki rumahnya, mencari keberadaan istrinya untuk menjelaskan semua pada wanita itu. Dia tak ingin kesalah pahaman ini justru akan membuat hubungan mereka semakin merenggang. Memasuki rumah dan melihat ibunya yang duduk disofa ruang keluarga ditemani bibinya Kevin menatap sekeliling, mencari keberadaan sang istri yang tak terlihat dimanapun.

"Haifa dimana ma?"

Ibunya itu tak menjawab, hanya menunjuk kamar tamu yang selama ini menjadi kamar sementara mereka. Kevin berjalan mendekati pintu, mencoba membuka pintunya yang terkunci dari dalam. Dia mengetuk pintunya, berharap wanita itu mau membukakan pintu untuknya, setidaknya sampai dia menjelaskan kepada wanita itu jika dia tak melakukan apapun.

"Haifa, buka pintunya. Kita bicara baik- baik" Kevin kembali mengetuk pintunya saat tak mendapatkan respon apapun.

Merasakan ponselnya yang bergetar dia meraih benda pipih itu dari saku celananya, membaca pesan yang dikirimkan oleh wanita yang saat ini mengurung dirinya di dalam kamar. Wanita itu memintanya untuk memberikan waktu, setidaknya sampai dia merasa lebih tenang dan bisa berpikir lebih jernih.

Kevin mengalah, kembali memasukan ponselnya kedalam saku dan berbalik untuk duduk disisi ibunya yang terlihat menundukan kepalanya. "Kevin tidak melakukan apa-apa dengan Kayra Ma.." dia menghela nafasnya, menghilangkan perasaan bersalah yang masih bersarang didadanya "Kayra hanya ingin menitipkan Aira sementara, dia ingin pulang kerumah orang tuanya untuk menghindari pacarnya yang kasar itu. Bukankah Mama dan juga Haifa lihat luka luka diwajahnya? Kevin hanya merasa tak tega dan mencoba untuk menenangkannya, tapi kalian justru salah paham karena itu"

Wanita itu menegakkan duduknya, melihat kearah pintu kamar yang dikunci menantunya, mengerti dengan perasaan anaknya kali ini. "Sebagai seorang wanita mama paham perasaan istrimu itu. Kita memang dilahirkan menjadi seseorang yang pencemburu. Biarlah dia sendiri dulu, setidaknya sampai dia mampu menghadapi kamu nantinya" dia meraih tas disampingnya, berniat untuk pulang dan membiarkan anaknya menyelesaikan sendiri masalah keluarga mereka, sebagai seorang ibu dia tak ingin ikut campur dengan urusan anaknya "mama pulang dulu. Bujuk istri kamu. Kalau mama tahu akhirnya akan seperti ini mama juga tidak akan mengajak istri kamu tadi."

Kevin hanya mengangguk, mengantarkan ibunya itu sampai kedepan rumah. Dia kembali masuk kedalam rumah, duduk disofa ruang keluarga yang berada tepat di depan kamar yang saat ini digunakan istrinya. Menatap pintu kamar itu, penasaran dengan apa yang sedang istrinya lakukan didalam sama. Wanita itu pasti berpikiran macam-macam. Bagaimana tidak? Melihat posisi duduknya yang terlalu dekat dengan Kayra  membuat wanita itu berpikiran hal lain. Sungguh, tak pernah ada niatnya untuk menyakiti wanita yang menyandang status sebagai istrinya itu.

Sedangkan Haifa saat ini sedang berbaring di atas ranjang, memiringkan tubuhnya ke arah jendela yang langsung tertuju ke halaman belakang. Kepalanya pening, badannya juga terasa sedikit lemas. Entahlah mungkin memang karena dia yang terlalu kelelahan baik fisik maupun batinnya.

Haifa menarik selimutnya semakin ke atas, menutupi tubuhnya itu dan menyembunyikan tangisnya disana. Sebagai seorang istri, wanita mana yang tak cemburu melihat suaminya dengan wanita lain? Wanita mana yang tak kecewa tahu sang suami melakukan hal yang tak senonoh dibelakangnya.

Mungkin saja lelaki itu memang selalu bertemu dengan mantan istrinya itu disana. Jika dia dan ibunya tidak datang tadi haifa tak tahu apa saja yang akan mereka lakukan. Melihat posisi mereka yang terlalu dekat untuk ukuran seorang laki laki dan perempuan yang sedang berbincang membuatnya berpikiran macam-macam. Memang apa lagi yang dilakukan dua orang manusia dalam ruangan yang sama tanpa ada orang ketiga? Laki laki mana yang bisa tahan jika disuguhi wanita secantik itu? Laki-laki mana yang tak akan tergoda dengan tubuh wanita seperti kayra, terlebih suaminya sudah pernah tahu itu semua. Bukan tidak mungkin jika lelaki itu merindukan mantan istrinya.

Baja NagaraWhere stories live. Discover now