5. Who Are You?

6.7K 439 8
                                    

EP. 5. Who Are You?

********

"Oke. Kalau gitu ayo kenalan. Aku Biru. What's your name?" Tanya cowok bernama Biru itu seraya mengulurkan tangannya.

Jingga memandang ragu uluran tangan Biru sebelum akhirnya menerima untuk meraih uluran tangan tersebut. "Jingga."

"So, sekarang mau pulang bareng aku?" Tanya Biru lagi dengan senyum hangat yang tak memudar di wajahnya.

"Maaf, jemputan aku udah on the way ke sini." Jawab Jingga sambil mengulas senyum tipis yang canggung.

"Oke, lain kali aja kalau gitu. Tapi, jangan nolak aku temenin di sini sampai jemputan kamu datang." Biru kemudian bergerak untuk duduk di sebelah Jingga hingga membuat gadis itu otomatis menggeser posisinya untuk memberi jarak, dirasa jarak duduk mereka terlalu dekat dan nyaris saling menempel.

"Kalau nggak ngerepotin." Jingga mengangguk canggung, lalu melihat jalanan di sekitar halte yang cukup sepi. Dia pikir, tidak ada ruginya jika Biru menemaninya.

Sesaat suasana hening. Hanya suara hembusan angin yang mengambil alih percakapan di antara mereka, terkadang ada deru mesin kendaraan yang tiba-tiba lewat.

"Eung, who are you, Biru?" Jingga mencoba untuk membuka percakapan. Selain itu, dia juga penasaran dengan sosok cowok yang duduk di sebelahnya ini. Merasa tidak pernah melihatnya selama dia masuk SMA.

"Malaikat." Jawab Biru sekenanya.

Jingga yang mendengar jawaban Biru memutar bola matanya malas, wajah cantiknya merengut lucu hingga membuat Biru yang melihatnya merasa gemas.

"Udah, ahh, males ngomong sama makhluk yang beda spesies." Jingga memalingkan pandangannya ke arah jalanan di depannya.

Biru menahan tawa mendengar ucapan Jingga sebelum kemudian dia berujar. "Emang kamu nggak pernah lihat aku?"

"I think, this is the first I met you." Jawab Jingga. Sementara Biru hanya tersenyum geli. "So, you are my junior, classmate, or senior?" Tanya Jingga lagi, gregetan. Tapi Biru malah kembali tersenyum.

"Yang bener kamu nggak pernah lihat aku?" Biru balik bertanya, membuat Jingga sedikit jengkel.

Jingga menggeleng lemah. "Apa kamu cowok populer, si the most wanted, atau anggota F4?" Gadis itu lantas tersenyum geli dan sinis sekaligus, merasa sebal karena Biru tidak menjawab pertanyaannya.

Biru terkekeh geli mendengar rentetan pertanyaan Jingga, dan tentu saja karena ekspresi Jingga yang begitu menggemaskan juga.

"Haha, kamu kira ini Meteor Garden atau Boys Over Flowers? Nggak ada hal kayak gitu di sekolah kita." Sahut Biru seraya mengusap sudut matanya yang berair menggunakan ibu jarinya. Sementara Jingga hanya mendengus kesal.

"Jingga, mungkin kamu lupa kalau sebelumnya kita pernah ketemu." Ucap Biru kemudian.

"Ohh, ya?" Jingga mengerjap lugu, lalu keningnya merengut, berusaha mengingat kapan dirinya pernah bertemu dengan Biru.

"Waktu itu kamu nggak sengaja nabrak dan bikin semua buku yang aku bawa jatuh." Jelas Biru mengingatkan.

Mendengar itu, mata Jingga membulat lebar seiring dengan otaknya yang otomatis mampu membuka memori saat kejadian itu berlangsung. Saat itu Jingga memang tidak memperhatikan orang yang ditabraknya karena terlalu buru-buru.

"Wahh, beneran itu kamu? Kebetulan banget." Jingga cukup speechless.

"Apa aku kelihatan lagi bohong?" Tanya Biru sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Jingga, meraasa gemas karena gadis itu menatapnya seolah tak percaya.

STILL IN LOVE [END]Where stories live. Discover now