Clarissa yang membingungkan

7.6K 781 28
                                    

"Ini air minumnya, nona." bi Sum menyodorkan segelas air kepada Clarissa setelah ia membuka pintu kamarnya.

Clarissa mengernyit. Perasaan aku gak minta air minum deh. Pikirnya.

Meski begitu ia tetap menerima air itu.

"Makasih, bi." bi Sum mengangguk.

"Itu... di depan ada nak Kendra, non. Katanya mau bicara sama tuan."

"Oh, sebentar. Saya panggilkan dulu."

Bi Sum berlalu setelah Clarissa pergi dan kembali menutup pintu kamarnya.

"Siapa, sayang?" tanya Pras saat melihat istrinya kembali dengan segelas air ditangannya.

"Bi sum, mas. Dia baik banget ya nganterin minum buat aku, padahal aku gak minta loh." jawab Clarissa sambil memperlihatkan segelas air ditangannya, ia menyimpan gelas itu diatas nakas setelah meminum airnya.

Pras mengangguk. "Aku yang minta. Berarti yang baik itu aku, bukan bi Sum." jawabnya membuat Clarissa menatap suaminya dengan dahi mengernyit.

"Kapan?"

Seingatnya tadi saat suaminya membawa ia keluar dari gudang sampai masuk ke kamar ini, suaminya itu tidak kemana-mana lagi.

"Tadi. Pas masuk rumah kan kita papasan sama bi Sum." balas Pras menjawab kebingungan istrinya itu.

Clarissa mengangguk seraya membulatkan mulutnya membentuk huruf 'O'. Mungkin karena masih dalam kondisi syok makanya ia tak menyadari kalau tadi berpapasan sama bi Sum.

Hening beberapa saat sebelum Clarissa mengingat pesan bi Sum tadi.

"Oh iya, mas. Aku lupa, tadi bi Sum bilang ada Kendra di luar." ucapnya seraya menepuk jidatnya sendiri.

"Jangan ditepuk. Nanti sakit." ucapnya seraya mengelus dahi istrinya, setelahnya melabuhkan sebuah ciuman disana.

Clarissa tersipu malu, ia menunduk menyembunyikan senyumannya.

Pras yang melihat itu merasa gemas dengan tingkah istrinya, dicubitnya kedua pipi Clarissa pelan.

"Sudah biasa juga masih aja malu." Pras terkekeh memandangi wajah merona istrinya.

"Ya sudah, mas nemuin Kendra dulu. Kamu istirahat saja disini." titahnya yang diangguki Clarissa.

Pras kembali mencium istrinya, tapi kali ini bukan hanya di kening saja. Melainkan di seluruh wajah cantik istrinya itu, terakhir mencium bibir ranum yang sudah menjadi candunya itu dengan sedikit lumatan.

Setelahnya Pras benar-benar pergi meninggalkan Clarissa yang tengah senyum-senyum sendiri.

Sungguh, perlakuan manis dari suaminya itu berhasil membuat Clarissa melupakan kejadian mengerikan yang sebelumnya terjadi.

***

"Tuan." Kendra menyapa Pras saat melihat tuannya itu datang menghampirinya.

"Ikut saya."

Pras berjalan menuju ruang kerja miliknya, diikuti Kendra di belakangnya. Ia sengaja mengajak Kendra berbicara disana, sebab ia tidak mau kalau sampai ada yang mendengarkan perbincangan mereka.

"Katakan." ucap Pras setelah mendudukkan dirinya di sebuah sofa, begitupun Kendra yang sudah duduk berhadapan dengan tuannya itu.

"Nicko sudah saya amankan di ruang bawah tanah, tuan." ucap Kendra membuka perbincangan.

"Hm. Jaga dia, jangan sampai lengah. Besok saya akan melihatnya kesana."

"Tuan tenang saja. Saya sendiri yang akan mengawasi dan menjaganya disana." balas Kendra menawarkan diri. Pras mengangguk setuju.

Clarissa transmigration (TAMAT)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin