Minta Peluk Sepanjang Malam

98.1K 6.8K 11
                                    

Sesuai kesepakan mereka waktu di ruang tamu tadi, kini Clarissa dan Pras tengah berada di kamar utama yaitu kamar milik Pras. Mereka berdua duduk bersandar diatas ranjang.

"Jadi, apa yang dilakukan Darren tadi sama kamu saat di mall?" Pras kembali menanyakan kejadian tadi siang.

Aslinya ia hanya ingin memastikan apakah istrinya ini akan berkata jujur atau tidak padanya, sebab ia sudah tahu kejadian detailnya dari sopirnya itu.

"Tadi pas aku lagi di toko pakaian aku gak sengaja nabrak orang yang persis berdiri di belakang aku. Terus aku minta maaf sama dia, tapi dia malah meluk aku gitu aja."

Clarissa menatap Pras sebentar sebelum melanjutkan kembali ceritanya. "Aku berontak dong, aku kan risih juga takut ada orang yang lihat dan mungkin kenal sama aku terus melaporkan sama kamu. Aku takut jadi salah paham, beberapa kali aku berontak sampai akhirnya pelukan orang itu lepas."

"Terus." Pras meminta untuk kembali melanjutkan ceritanya.

"Ya dia malah ngomong yang gak aku paham, aku kan emang gak kenal sama dia tadi_"

"Terus kalau sekarang?" sela Pras.

"Ya, sekarang... aku udah tahu dia siapa dan kisah aku dulu sama dia dari cerita pak Doni tadi. Tapi, sumpah mas aku beneran gak ingat sama sekali sama dia. Jadi gak mungkin kan kalau aku sengaja ketemuan sama dia tadi."

"Lantas kalau kamu sudah ingat, apa kamu ada niatan lagi janjian ketemu sama dia?"

Clarissa lantas menggeleng kuat dengan bibir cemberut.

"Gak ada mas! apa mas masih meragukan aku?" lirihnya sedih.

Pras yang melihat istrinya bersedih lantas memeluknya.

"Aku bukannya meragukanmu, hanya saja aku sedikit penasaran." Pras mengusap punggung Clarissa.

"Terus tadi dia itu kembali meluk aku lagi mas, pas aku berniat keluar dari toko itu. Sayangnya, pas aku coba buat kembali lepas darinya dia malah semakin mengeratkan lilitan tangannya. Untung aja pak Doni keburu datang." tanpa diminta Clarissa kembali melanjutkan ceritanya.

"Ya sudah, aku percaya kok sama kamu Ana_" ucapan Pras berhenti lantaran Clarissa langsung menatapnya sedikit tajam.

"Ah, maksud aku... Clarissa. hehehe" Pras nyengir karena merasa tak enak.

Clarissa kembali memebenamkan wajahnya di dada bidang Pras dan memeluknya sedikit erat.

"Kamu jangan lupa lagi dong nyebut nama aku, aku kurang nyaman kalau kamu panggil aku dengan sebutan Ana mas." Clarissa menjelaskan.

"Iya, maaf!" Clarissa tampak mengangguk dalam dekapannya.

"Oh iya, aku tadi ada beli sesuatu loh mas buat kamu." Clarissa melepas pelukannya seraya menatap wajah suaminya.

"Apa?" Pras terlihat penasaran.

"Besok aja deh, barangnya masih di kamar aku yang diatas."

Pras sebenarnya sangat penasaran juga gak sabar pengen tahu apa yang dibelikan istrinya itu, tapi mengingat jarak kamarnya dan kamar istrinya itu jadi Pras mengalah saja. Biarlah menunggu sampai besok.

"Ya sudah, kalau gitu kita tidur aja yuk! ini udah malem." ajak Pras yang diangguki Clarissa.

"Tapi, sebelum tidur aku ada sebuah permintaan." ucap Pras setelah mereka berdua merebahkan tubuhnya dan menutup tubuh mereka dengan selimut.

"Apa mas?" Clarissa menatap suaminya menunggu jawaban.

"Bolehkah aku peluk kamu sepanjang malam Clarissa?" tanya Pras dengan harap-harap cemas, takut keinginannya itu akan ditolak.

Clarissa transmigration (TAMAT)Onde histórias criam vida. Descubra agora