Ancaman Pras

26.4K 2.2K 36
                                    

Selamat membaca🤗🤗




Tok... tok... tok...

"Tuan, makan siangnya sudah siap." ucap bi Sum dari balik pintu kamar.

Cklek...

Clarissa membuka pintu dan tersenyum pada bi Sum.

"Iya, bi. Terima kasih. Sebentar lagi kita ke sana."

"Mmm... bi," panggilnya setelah mengingat sesuatu. Bi Sum yang hendak pergi pun mengurungkan niatnya.

"Iya, non."

"Boleh minta tolong panggilkan bang Rendi juga ya buat makan siang, dia ada di kamar tamu sedang istirahat."

" Baik, non."

Setelahnya bi Sum pergi hendak melaksanakan perintah Clarissa.

Clarissa kembali masuk ke kamarnya, mendekati suaminya yang sedang memakai baju.

"Sini, biar aku bantu sisirin rambutnya, mas." pinta Clarissa yang menyuruh suaminya untuk duduk dikursi depan cermin.

Pras menurut dan tersenyum pada Clarissa, duduk anteng menikmati sisiran istrinya itu. Ia melingkarkan tangannya memeluk Clarissa. Sedangjan Clarissa terus menyisir rambutnya sampai rapi.

"Selesai." soraknya menatap puas hasil karyanya.

"Yuk keluar, takutnya abang kamu udah nungguin." lanjutnya lagi, mengambil salah satu tangan suaminya untuk ia gandeng keluar kamar.

***

Tok... tok... tok...

" Tuan..." bi Sum mengetuk pintu kamar tamu dan memanggil Rendi.

Tak lama pintu terbuka.

Cklek...

"Iya, bi. Ada apa?" tanya Rendi.

"Maaf mengganggu, tuan. Saya disuruh non Clarissa untuk memanggilkan anda buat makan siang." jelasnya dengan sopan.

"Oh, iya. Makasih ya, bi. Nanti saya kesana."

"Baik, tuan. Kalau gitu, saya permisi."

Bi Sum pergi setelah mendapat anggukan dari Rendi.

Rendi kembali memasuki kamarnya, untuk sekedar mengambil ponselnya saja.

***

Pras dan Clarissa sampai lebih dulu ke ruang makan, Pras menarik kursi untuk istrinya itu duduk.

"Makasih, mas." Pras membalasnya dengan senyuman dan anggukan. Kemudian ia mendudukkan dirinya sendiri di samping Clarissa.

"Kok bang Rendi belum datang, ya." gumamnya.

"Mungkin sebentar lagi, mas. Aku udah nyuruh bi Sum buat panggilin dia kok tadi."

"Maaf buat kalian menunggu."

Rendi datang setelah Clarissa baru saja menyelesaikan ucapannya.

"Nggak, kok. Kami juga baru sampai." sahut Clarissa yang mencoba untuk lebih akrab pada abang sepupu dari suaminya itu, dan melupakan kejadian yang membuatnya malu tadi.

"Iya, bang. Kami juga baru aja duduk." timpal Pras.

"Mas mau pakai apa makannya?" tanya Clarissa yang kini sudah bergerak mengambilkan makanan untuk suaminya.

"Apa aja, sayang." jawab Pras seraya memperhatikan gerak gerik istrinya.

Interaksi keduanya tak luput dari pandangan Rendi yang juga ikut memperhatikan Clarissa.

Clarissa transmigration (TAMAT)Where stories live. Discover now