Jadwal Cek Kandungan

9.8K 935 36
                                    

Hari-hari yang melelahkan dan menjengkelkan hingga menguras emosi disaat masa-masa kehamilan Clarissa akhirnya telah terlewati, kini Clarissa maupun Pras sudah tidak mengalami ngidam yang aneh-aneh lagi. Tingkah Clarissa juga sudah kembali normal, bahkan Pras sudah tidak mengalami morning sikness yang menyiksanya di pagi hari.

Empat bulan berlalu dengan cepat, tidak terasa kini kandungan Clarissa sudah menginjak usia lima bulan.

Clarissa berdiri di balkon rumahnya menatap senja sore hari ini yang tampak sangat indah, sudah menjadi kebiasaannya selama seminggu ini memandangi senja sembari menunggu suaminya pulang kerja.

Kedua tangannya melingkar di depan perutnya yang tampak sudah membuncit, mengusapnya naik turun.

"Sore ini sangat indah ya, baby? seperti biasa."

Clarissa mengajak bicara bayinya yang terkadang sudah memberi respon dengan gerakan-gerakan halus dari dalam perutnya.

Matanya menatap lurus kedepan, lebih tepatnya kearah langit yang menampilkan warna kuning keemasan dan sedikit kemerah-merahan.

"Senja yang indah."

Pras datang dan berbisik di telinganya, tak lupa juga mengecup pipinya dengan mesra. Kedua lengan kekarnya memeluk tubuhnya dari belakang seraya mengusap perutnya dengan lembut.

Clarissa tersenyum lalu menyandarkan tubuhnya di dada bidang kesukaannya.

"Gimana hari ini kerjanya, mas? apa melelahkan?"

"Hm... sangat melelahkan. Tapi, setelah pulang dan melihat istri cantikku ini, semua rasa lelahku hilang seketika." jawab Pras seraya mengecup puncak kepala Clarissa dengan sayang.

"Gombal." ucapnya seraya mengulum bibirnya menahan senyuman yang akan terbit di bibirnya.

"Aku serius, sayang." ucap Pras seraya melepas pelukannya, ia berjongkok di depan perut buncit istrinya.

"Hallo anak Daddy." sapanya memberi kecupan di perut istrinya.

"Gimana hari ini? tidak menyusahkan Mommy, kan?"

"Tidak, Daddy." ucap Clarissa yang menirukan suara anak kecil membuat Pras tersenyum.

"Anak pintar." pujinya.

Pras kembali memberi kecupan di perut istrinya, setelahnya ia menempelkan kupingnya disana seolah ingin mendengarkan sesuatu dari dalam perut istrinya. Tak lama ia merasakan sebuah gerakan kecil menyambutnya dari dalam sana, sangat halus sekali hingga hanya terasa seperti sapuan kecil saat seseorang menyentuh kulit pipinya.

"Dia bergerak, sayang." hebohnya menatap sang istri dengan berbinar.

Clarissa tersenyum lalu mengangguk, tangannya terulur mengusap kepala suaminya yang masih berjongkok.

"Hai, Baby. Kamu menyapa Daddy ya barusan?"

"Daddy jadi gak sabar nunggu kamu lahir, sayang."

Pras kembali mengajak bicara calon bayinya dengan riang, senyuman tak pernah luntur dari bibir sexynya.

"Baby juga tidak sabar ingin ketemu sama Daddy." sahut Clarissa kembali menirukan suara anak kecil.

***

"Sayang, besok jadwal cek kandungan ya?" tanya Pras di sela kunyahan, saat ini pasangan suami istri itu sedang melakukan makan malam.

"Iya, mas. Kenapa?"

Clarissa menghentikan sejenak acara makannya, menatap suaminya yang juga menatapnya.

"Gak papa, cuma mastiin aja. Takutnya aku salah mengingat tanggal." ucap Pras yang kembali melanjutkan makannya.

Clarissa transmigration (TAMAT)Where stories live. Discover now