Aku Mau Itu 21+

130K 5.8K 52
                                    

Warning!!!
Anak dibawah umur tidak disarankan untuk membaca, cerita ini mengandung unsur dewasa dan bahasa non baku.

Happy reading!!!


Sampai di kantor senyuman Pras masih tetap bertahan, membuat para pegawainya keheranan sebab tak biasanya sang atasan akan menampilkan ekspresi lain selain wajah datar dan tatapan tajamnya.

Tak sedikit juga pegawai wanita yang terpesona melihat senyuman bosnya. Pras yang jarang menampilkan ekspresi, tapi sekarang atasannya itu terlihat berbeda.

Mereka semua penasaran akan apa yang membuat bosnya itu senang hingga bisa membuat es dalam dirinya mencair.

Sampai dalam ruangannya Pras langsung menduduki kursi kebesarannya, tak lama pintu ruangannya diketuk dan muncullah sosok sekertarisnya.

"Waaah! apa sekarang mentari terbit dibarat." Seloroh Erick sekertaris Pras yang juga sahabatnya.

Pras mendelik. "Ada apa?"

"Santai dong bro! tadi aja senyum-senyum, sekarang udah balik galak lagi."

Pras mendengus, Erick mengambil tempat duduk di hadapannya.

"Ini, ada yang harus lo tanda tangani." Erick menyerahkan sebuah map kehadapan Pras.

"Udah kan? kalau udah lo boleh balik kerja lagi." titahnya.

"Bentar dulu dong. Gue penasaran, apa sih yang bikin lo sebahagia tadi? sampai-sampai para karyawan pada heran liat lo terus senyum sepanjang jalan."

"Kenapa lo jadi kepo sama urusan gue?" Pras menatap lawan bicaranya.

Erick mengendikkan bahunya. "Ya, kalau lo gak mau cerita juga gak papa sih. Tapi, jangan cari gue dan melas minta bantuan saat nanti lo ada masalah lagi sama istri lo itu. Gue udah males dengar curhatan lo!" pancingnya dengan sedikit ancaman.

"Gak bakalan, soalnya istri gue sekarang udah berubah." jawab Pras seraya memeriksa berkas yang di berikan Erick tadi.

"Lo yakin?"

Satu alis Pras terangkat. "Maksud lo?"

"Ya, bisa aja kan kalau ini cuma triknya aja. Pura-pura berubah supaya lo lengah dan lepas pengawasan lo ke dia. Setelah itu dia bisa leluasa pergi sama selingkuhannya."

Pras terdiam, mencerna apa yang dibcarakan Erick, bisa jadi itu benar adanya. Melihat Pras terdiam membuat Erick tersenyum dan kembali melanjutkan ucapannya.

"Lagian berubahnya itu tuh kayak gimana sih? apa dia udah mau layanin lo?" pancing Erick mengingat aduan bosnya dulu yang bilang kalau setelah seminggu mereka menikah istrinya itu tak mau lagi melayaninya baik lahir maupun batin. Sempat suatu saat bosnya mencoba meminta haknya tapi malah berujung pertengkaran.

"U-udah lah." jawab Pras sedikit ragu.

"Termasuk masalah ranjang?"

Lagi, Pras hanya mampu terdiam dan itu kembali memunculkan senyuman mengejek dari sahabatnya itu. Bukan, Erick bukan jahat. Hanya saja ia tetlalu lelah melihat kehidupan rumah tangga dari sahabatnya yang tak ada sedikitpun kebahagiaan.

Clarissa transmigration (TAMAT)Kde žijí příběhy. Začni objevovat