Rencana jahat Nicko

7.5K 879 88
                                    

"Mas, kenapa kamu kasih dia kerjaan sih?" tanya Clarissa saat mereka telah sampai dikamar.

Pras menuntun istrinya untuk duduk di sofa, sedangkan dirinya duduk dibawah dan menumpukan kepalanya diatas pangkuan sang istri.

"Mas." tegur Clarissa dengan kesal kala suaminya malah sibuk mengusap dan menciumi perut buncitnya.

"Apa, sayang?" tanya Pras cuek.

"Ck. Kamu kenapa gak jawab pertanyaan aku?"

"Emangnya kenapa? apa ada yang salah dengan mas kasih kerjaan sama dia? dia lagi butuh kerjaan, dan mas nawarin buat jadi tukang kebun lalu dia mau, ya sudah. Gak ada yang salah, kan?" ucap Pras menjelaskan dengan suara lembutnya.

Clarissa berdecak, ia kesal dan juga gemas sendiri dengan sikap suaminya yang terkadang menjadi bodoh seperti ini.

'Apa kamu gak lihat tatapannya tadi sama aku kayak gimana, mas?' geram Clarissa dalam hatinya.

"Sudahlah. Kamu tenang saja, sayang. Jangan cemberut seperti itu. Mas jadi gemas pengen makan habis bibir kamu itu." seloroh Pras mencoba menenagkan istrinya yang tengah merajuk itu.

"Tau, ah. Mas nyebelin, gak ngerti sama perasaan aku."

Clarissa memalingkan mukanya kearah lain, ia juga menyingkirkan kepala suaminya dari atas pangkuan.

Pras tersenyum kecil lalu bangkit dan duduk di dekat istrinya, menuntun wajah Clarissa supaya kembali menatapnya.

"Emangnya apa yang kamu takutin, sayang?" tanya Pras seraya menangkup wajah istrinya, mengelus kedua pipinya dengan lembut.

Perlakuan Pras berhasil membuat Clarissa luluh, Clarissa balas menatap suaminya dan menghembuskan napasnya sebelum berbicara.

"Dia itu orang luar, mas. Kita baru aja kenal sama dia, itu juga tidak di sengaja karena insiden waktu itu. Gimana kalau dia punya niat jahat sama kita? kenapa kamu gampang percaya begitu saja sama orang yang baru kamu kenal?"

'Dia bukan lelaki baik-baik, mas. Dia itu lelaki licik dan suka menggoda para wanita. Aku tidak mau dengan kehadirannya akan menimbulkan masalah baru buat rumah tangga kita, aku tidak ingin ada kesalah pahaman diantara kita mas.' lanjut Clarissa yang tentunya ia ucapkan dalam hatinya.

"Kamu gak perlu khawatir, sayang. Mas tahu apa yang mas lakukan. Kamu tidak perlu memikirkan apapun. Cukup percaya dan jaga kesehatan kamu serta calon bayi kita." ucap Pras seraya membubuhkan kecupan di dahi Clarissa.

Clarissa tampak menghela napasnya kemudian mengangguk, ia akan mencoba percaya dan membiarkannya dulu. Selagi ia bisa menjaga diri dan jarak dari Nicko, Clarissa rasa semuanya akan aman-aman saja.

***

Seminggu sudah Nicko bekerja di rumah Pras, lelaki itu dengan bebas bisa berkeliaran di rumah megah milik tuan barunya itu. Tak jarang juga ia mencoba menarik perhatian dari istri tuannya yang ia tahu bernama Clarissa, namun semua usahanya tak pernah ditanggapi sang empu.

Clarissa?

Mengingat nama itu, seketika Nicko teringat akan istrinya dulu yang kini telah pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya. Rasa sesal dan bersalah kembali menggerogoti hatinya kala mengingat kembali sebab dari kepergian istrinya yang tak lain karena kelakuan bejatnya yang suka berselingkuh dan main di belakang istrinya itu.

Apa lagi, sering kali dirinya mendapat tatapan istri dari tuannya yang menurutnya tidak biasa. Entah kenapa ia merasa ada sorot kekecewaan dan kebencian yang tersirat dari tatapan matanya, entah hanya perasaannya saja atau mungkin karena dirinya terlalu merasa bersalah dan merindukan istrinya yang telah tiada. Setiap kali menatap mata istri tuannya, ia merasa tengah menatap istrinya sendiri. Namanya memiliki kesamaan tapi tidak dengan wajahnya, dari segi sifatnya juga Nicko rasa mereka ada kemiripan.

Entahlah, Nicko pusing.

"Maafin aku, Sa." gumam Nicko dengan suara paraunya.

Dalam lubuk hati terdalamnya Nicko merasa sangat-sangat menyesal, sebenarnya ia juga ingin berubah. Namun entah bagaimana setiap kali melihat yang bening matanya tidak pernah bisa sejalan dengan hati dan pikirannya, mungkin sudah menjadi kebiasaan dan mendarah daging dalam dirinya sehingga sangat sulit untuk merubahnya.

"Apa kabar kamu disana sekarang, Sa? apa kamu sudah bahagia terlepas dari aku?" ucap Nicko lagi dengan lirih, matanya memandang langit malam bertabur bintang.

"Kamu lihat, aku sekarang jadi orang susah, Sa. Hidup aku hancur setelah kamu pergi." Nicko terus meracau mengadukan keluh kesahnya pada bintang malam yang bersinar terang, seolah itu adalah jelmaan istrinya.

"Semua yang aku miliki habis tak bersisa, bahkan aku nyaris kehilangan nyawa aku sendiri saat dikejar para preman penagih hutang. Dan kamu tahu semua ulah siapa?" Nicko terkekeh sinis menertawakan kebodohannya sendiri, ia menundukkan kepalanya seakan malu untuk tetap menatap sang bintang yang dianggap adalah istrinya itu.

"Ulah perempuan yang aku pacarin, Sa." imbuhnya serak, setetes air mata jatuh dipipinya.

"Aku menyesal, Sa. Aku mau berubah. Tapi semua terasa sangat susah. Apa lagi saat melihat istri dari majikan aku sekarang, jujur aku tak bisa menolak pesonanya."

"Aku memang bajingan, tak sepantasnya aku memiliki ketertarikan ini. Aku tahu aku sudah berlaku kurang ajar sama mereka selama ini, padahal tuan Pras sangat baik sama aku. Dia bersedia menolong dan memberikan aku kerjaan, tapi aku dengan lancangnya malah menaruh hati sama istrinya."

"Aku bersyukur karena berkat bantuan tuan Pras, aku bisa terbebas dari kejaran preman-preman itu. Tapi aku tak terima dengan kondisi aku yang tiba-tiba jadi menyedihkan seperti ini."

"Aku harus membalas perlakuan mereka, terutama pada wanita itu. Tapi kondisi aku saat ini tidak memungkinkan. Hanya ada satu cara untuk aku membalaskan semuanya__" Nicko mengepalkan tangannya dan kembali menatap langit malam dengan sorot mata penuh akan kebencian.

"Aku harus berhasil mendekati istri tuan Pras dan menjadikannya sebagai tambang uangku, maka aku akan mudah menghancurkan wanita sialan itu." gumamnya seraya tertawa jahat.

Tanpa Nicko sadari ada dua orang yang memperhatikannya sejak tadi, dua orang yang berada tidak jauh dari tempatnya.

'Kena kau.' ucap Kendra dalam hatinya. Kendra menyeringai sambil mengantongi ponselnya kemudian berlalu dari tempat persembunyiannya.

Sedangkan satu orang lagi ialah bi Sum, ia menggelengkan kepalanya dengan mulut menganga tak percaya akan apa yang di dengarnya barusan.

'Astaga, aku harus kasih tahu non Clarissa sama tuan Pras secepatnya.' batin bi Sum gelisah, wanita paruh baya itu langsung pergi dari sana dan mengurungkan niatnya yang ingin meminta tolong pada Nicko.


Sedikit dulu aja ya, yang penting aku update😊

Bingung ya sama Nicko yang katanya nyesel tapi gak mau berubah? sama aku juga bingung.😁😁

Clarissa transmigration (TAMAT)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz