Ritual mandi 21+

48.5K 1.6K 14
                                    

🌟🌟Happy Reading🌟🌟



"Ini kenapa dibiarkan tumbuh begini?"

Tangan Clarissa menyentuh rahang suaminya yang sudah mulai di tumbuhi bulu-bulu.

Pras mendongak menatap wajah istrinya dari bawah. Saat ini ia tengah tiduran dengan paha sang istri menjadi bantalnya, tangannya melingkar memeluk pinggang si wanita.

"Aku tidak sempat mencukurnya, sayang. Apa kamu tidak suka?"

Clarissa menggeleng. "Tidak."

"Kalau gitu, tunggu sebentar."

"Mau kemana?" Clarissa mencekal lengan suaminya yang hendak beranjak pergi.

"Mencukur ini." tunjuk Pras pada area dagu dan bibir atasnya.

"Ikut."

"Ngapain?" bingung Pras.

"Ck. Udah, ayo. Aku mau bantuin kamu mencukurnya." Clarissa menggandeng tangan suaminya.

Pras mengulum senyumnya mengikuti langkah sang istri yang membawanya ke kamar mandi. Ia menurut kala sang istri mendudukkannya diatas closet, menatap setiap gerak geriknya yang mengambil peralatan cukur miliknya.

"Duduk disini."

Pras menarik pinggang istrinya lalu mendudukkan di atas pangkuannya. Clarissa tak menolak, dengan senang hati dirinya duduk menghadap suaminya.

Clarissa mengoleskan cream cukur di sekitaran rahang sampai ke tenggorokkan juga bibir atasnya. Mendiamkannya sebentar sebelum mencukurnya.

Pras menatap lekat wajah cantik yang dirindukannya, senyuman tak pernah luntur dari bibirnya. Teramat bahagia bisa kembali menikmati kebersamaan dengan wanita terkasihnya.

"Selesai." riang Clarissa menatap berbinar wajah suaminya yang tampak lebih segar dan bersih tanpa bulu.

"Makasih." ucap Pras di akhiri dengan sebuah kecupan ringan dibibir Clarissa.

Clarissa tersenyum lalu mengangguk. Jari lentiknya mengusap dan menyisir rambut si lelaki yang mulai memanjang.

"Nanti ke salon, ya. Cukur rambutnya, udah terlalu panjang." ucapnya yang diangguki si lelaki.

Kali ini netranya menatap sendu tubuh suaminya yang terlihat lebih kurus dari sebelumnya.

"Badan kamu juga kenapa kurusan, mas?"

"Apa selama ini kamu tidak merawat diri, mas?"

Pras malah memeluk tubuh istrinya dan membenamkan kepalanya di dada empuk sang istri, menghirup aroma tubuh yang selalu membuatnya tenang.

"Aku gak ada waktu buat ngurus diri aku, sayang. Aku sibuk nyari kamu, mikirin kamu, takut kamu kenapa-napa di luaran sana." ucapnya serak.

"Tapi, syukurlah ternyata kamu baik-baik saja. Setidaknya meskipun kamu disekap, tapi kamu juga diperlakukan dengan baik sama mereka selama disana." lanjut Pras lega sekaligus sedih secara bersamaan.

Clarissa transmigration (TAMAT)Where stories live. Discover now