Kenapa diam saja?

7.1K 773 13
                                    

"Lepaskan!" teriak Clarissa saat Nicko membawanya ke sebuah gudang terbengkalai.

"Hei, tenanglah. Tidak perlu berteriak, aku tidak tuli." sahut Nicko dengan santainya.

Nicko menurunkan Clarissa dengan hati-hati. Clarissa beringsut memeluk tubuhnya sendiri, mencoba menghindari Nicko yang nyatanya percuma saja sebab tubuhnya sudah mentok ke tembok.

"Ka-kamu mau ngapain?"

Clarissa panik saat dengan kurang ajarnya Nicko meneliti setiap jengkal tubuhnya dengan tatapan mesum. Clarissa semakin kuat memeluk tubuhnya karena takut Nicko akan berbuat yang tidak-tidak padanya.

"TOLONG!" Clarissa berteriak mencoba meminta pertolongan yang hasilnya hanya sia-sia.

"Sssttt..." Nicko menaruh jari telunjuknya di depan bibir Clarissa yang langsung di tepisnya dengan kasar.

Bukannya marah, Nicko malah terkekeh. Terus mendekat semakin mengikis jarak antara dirinya dan Clarissa.

"TOLONG. SIAPAPUN TOLONG AKU."

"BI SUM TOLONGIN AKU, BI."

Clarissa terus saja berteriak sambil mencari celah untuknya supaya bisa keluar dari kukungan Nicko. Nicko membiarkannya untuk terus berteriak sampai puas, sambil menikmati raut wajah ketakutan dari wanita cantik dalam kukungannya itu.

"Sudahlah. Jangan terus berteriak. Percuma saja karena tidak akan ada yang mendengarnya." ucap Nicko yang pada akhirnya lelah mendengar Clarissa berteriak. Selain itu, kupingnya juga mulai terasa sakit karena Clarissa berteriak tepat di depan wajahnya.

"Aku mohon lepaskan aku. Jangan sakitin aku." lirih Clarissa memohon.

"Siapa yang mau nyakitin kamu, cantik?" tanyanya dengan nada menggoda.

"Gak ada yang bakalan nyakitin wanita secantik dan sesexi kamu." lanjut Nicko seraya menjilat bibirnya sendiri seraya membelai pipi mulus Clarissa.

Clarissa memalingkan mukanya menghindari sentuhan Nicko, menoleh ke kanan dan ke kiri setiap kali Nicko ingin menyentuhnya.

Nicko menggeram kesal lantaran Clarissa terus saja menghindarinya. Sebelah tangannya mencengkram wajah Clarissa kuat namun tidak menyakiti.

"Lepas." lirih Clarissa dengan suara bergetar. Sungguh dirinya sudah sangat ketakutan sekarang.

Tangan yang sedari tadi mendekap tubuhnya kini ia gunakan untuk melepas cengkraman tangan Nicko di wajahnya. Tapi bukannya terlepas, cengkraman Nicko malah bertambah kuat dan membuatnya meringis merasakan sakit di kedua pipinya.

Clarissa tidak menyerah, kini ia memukul tubuh Nicko yang semakin menghimpit tubuhnya. Nicko memajukan wajahnya berniat mencium bibir Clarissa, namun sayang Clarissa berhasil menghindarinya alhasil Nicko malah mengecup pipinya.

Sudah terlanjur kesal, Nicko akhirnya menarik kedua tangan Clarissa yang masih saja memukulnya. Menyatukannya diatas kepala Clarissa.

"Jangan. Aku mohon." ucap Clarissa memelas.

Nicko tak mengindahkan permintaan Clarissa, ia kembali melanjutkan aksinya dengan bibir Clarissa sebagai tujuan pertamanya sebelum sebuah suara menghentikannya.

"Bedebah! sialan!"

Bugh

Bugh

Bugh

Suara pukulan terdengar sangat keras, dan itu berlangsung lumayan lama sampai membuat korban pukulan itu tidak berdaya lagi.

"Tuan, sudah. Nanti dia bisa mati."

Clarissa transmigration (TAMAT)Where stories live. Discover now