Disekap

18.6K 1.8K 65
                                    

"Non, mau pulang sekarang atau gimana?" tanya Doni yang merasa heran melihat majikannya yang hanya diam saja tidak berniat masuk ke dalam mobil. Padahal dirinya sudah membukakan pintu mobil sejak bu Arum pergi.

"Oh, iya pak. Kita pulang sekarang." Clarissa yang tersadar lantas mengedarkan pandangannya sebentar sebelum masuk ke mobil.

Clarissa masuk kedalam mobil dan duduk di kursi belakang. Perasaannya semakin bertambah tidak nyaman kala beberapa kali melihat sebuah mobil berwarna hitam di belakangnya yang terlihat seperti tengah membuntutinya.

"Pak, apa bapak ngerasa kalau mobil yang di belakang kita itu sedang ngikutin kita?" tanya Clarissa cemas.

"Iya, non. Saya juga ngerasa begitu."

"Kita ngebut aja pak, saya takut. Sejak tadi juga perasaan saya sudah tidak enak, pak." pinta Clarissa yang di angguki sang supir.

"Mbak pegangan ya, saya akan ngebut."

Clarissa tak menjawab, ia langsung memastikan seat beltnya sudah terpasang dengan benar kemudian tangannya berpegangan erat di sisi jendela.

Tetapi, tampaknya mobil yang mengikuti mereka tak ingin kalah. Mobil di belakang juga sama menambah kecepatannya, hingga terjadi kejar-kejaran antara mobil mereka.

"Gimana ini, pak?" Clarissa sudah tampak ketakutan melihat mobil di belakangnya yang bertambah dekat.

"Tenang, non. Jangan panik. Sebaiknya non telpon tuan Pras, minta bantuan." saran Doni yang terlihat lebih tenang menghadapi situasi saat ini.

"Iya, pak. Bapak benar."

Clarissa terburu-buru mengambil ponselnya di dalam tas, dengan tangan yang gemetar ia mencoba membuka kunci ponselnya. Karena terlalu panik dan juga takut, Clarissa sampai berkali-kali menjatuhkan ponsel dari tangannya.

Belum sempat ia berhasil membuka kunci ponselnya, mobil mendadak berhenti membuatnya oleng dan ponselnya kembali jatuh ke bawah joknya.

"Maaf, non. Non tidak papa?" tanya Doni khawatir.

"Tidak, pa. Hanya sedikit pusing saja karena kepala saya kebentur jok." ucap Clarissa seraya memegangi kepalanya yang pusing dan sedikit benjol di dahinya.

"Maaf ya, non. Itu mobil tadi tiba-tiba nyalip, jadi saya ngerem mendadak."

Bruk

Bruk

Bruk

Belum sempat Clarissa menjawab ucapan Doni, kaca mobil sudah di gedor dari luar.

"Pak, gimana ini pak? mobil kita di kepung orang-orang aneh." Clarissa terisak semakin ketakutan menatap sekeliling mobilnya yang sudah di kepung orang-orang berpakaian serba hitam.

"Tenang, non. Jangan panik. Sebaiknya sekarang non coba kembali hubungi tuan. Biar saya turun dulu hadapi mereka."

"Iya, pak. Hati-hati."

Bruk

Bruk

Bruk

"BUKA WOI... TURUN KALIAN..." terlihat empat orang laki-laki berpakaian serba hitam sudah mengelilingi mobil Clarissa.

Lagi kaca mobil di gedor dengan teriakan-teriakan yang meminta mereka segera turun.

"Ingat, non. Non gak boleh turun apapun yang terjadi. Tetap tenang dan terus hubungi tuan." pesan Doni sebelum ia membuka pintu mobil dan keluar.

Clarissa langsung mengunci pintu mobil kembali dari dalam, meskipun sangat takut ia mencoba mengikuti arahan supirnya. Tangannya meraba kolong jok untuk mengambil ponselnya yang tadi terjatuh.

Clarissa transmigration (TAMAT)Where stories live. Discover now