Pemuda Misterius

36.8K 2.5K 42
                                    

Hari ini Clarissa bangun kesiangan, sebab aktifitas yang dilakukannya semalam. Ya, suaminya itu meminta bermain sampai berkali-kali hingga membuatnya kelelahan dan berakhir bangun kesiangan pagi ini.

Di karenakan ini hari minggu dan Pras tak akan pergi ke kantor jadi Clarissa merasa tenang. Perlahan ia bangun dan menyandarkan tubuhnya di sandaran ranjang, matanya melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 08.20.

"Ya ampun, sudah sangat siang ternyata." gumamnya sambil menguap kecil.

Tatapannya menyapu mencari keberadaan sang suami, tapi dirinya malah melihat sebuah nampan berisi sarapan di atas nakas samping tempat tidurnya. Ada sebuah note di bawah gelas minumnya, Clarissa mengambil lalu membacanya.

To:Istriku

Selamat pagi sayangku.
Aku pergi jogging dulu ya. Kamu istirahat saja, aku tahu kamu pasti sangat lelah.
Aku udah siapin sarapan juga buat kamu, jangan lupa dimakan.
Love you sayang, mmuuach.

From:Suamimu yang tampan.

Clarissa tak henti-henti tersenyum membaca pesan dari suaminya itu, merasa geli sendiri membaca kalimat yang terakhir. Walau begitu, hatinya berbunga-bunga mendapat perlakuan manis dari lelaki yang kini jadi suaminya itu.

"Ah, sebaiknya aku mandi dulu. Nanti baru makan." ucapnya seraya menyibak selimut.

Berjalan kearah kamar mandi dengan tubuh polos tak terbalut apapun, semalam dirinya tak sempat lagi memakai baju. Selesai mandi dan berpakaian, Clarissa langsung memakan sarapan yang telah disiapkan suaminya tadi.

Lagi-lagi senyumnya mengembang, merasa sangat bahagia di perlakukan semanis dan sebaik ini. Tak lama sarapannya pun berhasil ia habiskan.

"Kenapa mas Pras belum pulang juga, ya?" monolognya karena masih belum ada tanda-tanda suaminya itu datang.

"Padahal ini udah jam 09, masa iya belum selesai joggingnya."

"Ah sebaiknya aku tanya sama bi Sum aja deh."

Clarissa berjalan keluar kamarnya, celingak celinguk mencari seseorang untuk ia tanyai.

"Kenapa sepi sekali? pada kemana para pelayan." tanyanya pada diri sendiri karena setiap ruangan yang ia lewati pada sepi.

"Oh, mungkin lagi pada di belakang kali, ya. Ini kan udah siang juga, pasti lagi pada ngerjain kerjaan di belakang." pikir Clarissa seraya manggut-manggut.

"Ya, udah tanya ke penjaga aja deh." putusnya.

Clarissa melangkahkan kakinya keluar rumah, ia melihat seorang penjaga tengah duduk di teras sambil menikmati secangkir kopi.

"Pak." panggil Clarissa. Si penjaga menengok dan langsung berdiri kala tahu siapa yang memanggilnya.

"Iya, bu. Ada yang bisa saya bantu?" tanyanya sopan.

"Mmm... saya mau tanya aja, pa. Apa bapak lihat mas Pras?"

"Oh, tuan? beliau belum pulang, bu."

"Oh gitu? ya udah, makasih ya, pak."

Si penjaga mengangguk. "Iya, bu."

Clarissa berlalu dari sana, ia berniat menyusul suaminya saja. Sekalian jalan-jalan pikirnya.

"Maaf, non. Non mau kemana?" tanya pak Doni yang melihat Clarissa berjalan menuju gerbang rumahnya.

"Saya mau nyusulin mas Pras, pak."

"Ya udah, tunggu sebentar. Saya ambil mobilnya dulu."

"Nggak usah, pak." cegah Clarissa yang melihat supirnya hendak pergi mengambil mobil.

Clarissa transmigration (TAMAT)Where stories live. Discover now