83. BERSAMA

18.6K 2.5K 278
                                    

Rintik hujan perlahan mulai reda, tetapi udara tak menghangat juga. Seberkas cahaya dian tak mampu menghangatkan tubuh Kirana yang kini hanya ditutupi oleh selimut sederhana buatan tangannya sendiri. Kirana meringkuk dalam pelukan Aditya yang nyaman dan hangat. Kini, Kirana duduk di antara kedua kaki Aditya yang bersila dan bersandar di dada tegap pria itu. Kirana mengistirahatkan kepalanya di pundak Aditya sambil mengeratkan selimut di sekeliling tubuhnya yang mendingin. Percintaan keduanya memang ampuh menghangatkan tubuh Kirana, mengingat Aditya memeluknya dengan begitu erat selama mereka bertukar rindu.

Aditya mencium sisi wajah Kirana, kemudian turun ke leher wanita itu dengan mesra. Kirana melingkupi tangan Aditya yang berada di perutnya sembari mencium sisi wajah suaminya itu dengan penuh kasih. "Kangmas... akan menginap lama bukan di rumah ini?" tanya Kirana dengan nadanya yang penuh harap.

Senyuman tipis muncul di wajah Aditya ketika mendengar ucapan Kirana. Aditya mengeratkan pelukannya di tubuh kecil istrinya, kemudian mengecup telinga Kirana, membuat wanita itu tersipu malu. "Bukankah kamu tidak suka Kangmas di sini, Kirana?" gumam Aditya dengan nada jahilnya. "Tadi pagi saja, kamu bersikukuh tidak ingin satu ranjang bersama Kangmas."

Pipi Kirana merah padam mendengarnya. Tubuhnya memanas, karena malu. Ya, Kirana sadar ia munafik. Jelas-jelas tadi pagi ia menolak dengan keras satu ranjang bersama Prabu Aditya dan kini ia sudah berada dalam pelukan adipati itu tanpa memakai sehelai benang pun. "K-Kirana... Kirana tidak bermaksud... lagipula, Kangmas seharusnya mengabarkan agar Kirana lebih siap..."

"Lebih siap bermalam dengan Kangmas?" tambah Aditya lagi dengan tawa jenakanya.

Kirana menatap Aditya sesaat dengan wajah paniknya, sebelum kembali memalingkan wajahnya karena malu. Pipinya begitu merah seperti tomat sekarang dan ia ingin menghilang saat itu juga. Kirana merosot dan meringkuk kian dalam di pelukan Aditya, berusaha menyelamatkan wajahnya sendiri. "Kangmas!" gerutu Kirana marah dengan pipinya yang merah padam.

"Sangat disayangkan," gumam Aditya lagi dengan nada sedihnya yang dibuat-buat. "Padahal Kangmas sudah menyiapkan diri untuk bermalam dengan kamu."

"Tidak usah dilanjutkan," balas Kirana lagi sambil menyikut perut Aditya. Aditya tertawa lepas melihat Kirana yang tampak begitu malu mendengar ucapannya, bahkan telinga wanita itu sampai memerah karenanya. Lima tahun tanpa percintaan cukup membuat Kirana lupa bagaimana harus bersikap, merayu atau menanggapi rayuan seperti ini. Kadang, Kirana merenungkan mengenai bagaimana caranya dulu ia bisa menarik adipati sebesar Prabu Aditya ke atas ranjangnya. Barulah Kirana menyadari jika dirinya yang dulu adalah wanita yang sangat sensual dan tak kenal takut.

"Meskipun waktu telah berlalu cukup panjang, tetapi Kirana Kangmas tak berubah juga," ucap Aditya lagi sambil merapikan rambut di dahi Kirana. "Masih tetap menjadi kucing kecil yang galak dan pemarah."

Aditya menggelitik leher Kirana dengan hidungnya, membuat Kirana tertawa hangat sembari bergeliat, berusaha menghindar. "Kangmas," ucap Kirana dengan nafas beratnya sambil menahan dada Aditya. Kini, ia tak lagi bersandar di dada suaminya, melainkan duduk dengan posisi menyamping.

"Siapa yang menyuruh kamu menjauh, kasihku," ucap Aditya sembari menarik kembali pinggang Kirana ke dalam pelukannya. Kini, Kirana kembali berada di posisi semula yaitu bersandar di dada Aditya.

Keduanya kembali hening dalam waktu yang cukup lama, berusaha meresapi kembali kedekatan yang intim ini. Kamar kayu yang temaram dengan bunyi rintik hujan yang mereda menambah keintiman di antara pasangan suami istri itu. Tak lama kemudian, Kirana merasakan Aditya menyentuh rambut panjangnya. Pria itu menggulungnya, lalu menusukkan sesuatu di sana. Kirana mengerutkan keningnya tidak mengerti. Ia mengulurkan tangannya untuk menyentuh sanggulan rambutnya dan menyadari ada sesuatu yang terpasang di sana. Konde kesayangannya.

PUSAKA CANDRA✔️Where stories live. Discover now