setelah itu tak ada lagi pembicaraan di antara mereka. Haifa yang sibuk mengartikan ucapan suaminya dan Kevin yang tertidur karena kelelahan selama di jalan.

Beruntung karena jalanan yang mereka lewati tidak macet, mungkin memang karena masih pada jam kerja. sesampainya di rumah mereka Haifa mencoba membangunkan suaminya meski tak tega, tapi bukankah lebih baik jika lelaki itu tertidur di dalam rumah daripada harus tertidur didalam mobil dalam posisi yang tidak nyaman seperti ini? "bangun mas, sudah sampai"

Lelaki itu membuka matanya, lalu melihat sekeliling untuk memastikan mereka benar-benar sudah sampai. tanpa mengatakan apapun lagi Kevin keluar dari dalam mobilnya, menerima kursi roda yang diberikan oleh sopir dari ibunya "makasih pak".
setelahnya dia mendekati sang istri, membantu wanita itu perlahan.

Sebenarnya luka istrinya tak terlalu parah, hanya saja membuatnya kesulitan melakukan aktifitas terutama berjalan. dengan dibantu Suaminya akhirnya Haifa dengan mudah duduk di kursi roda. Haifa menatap pintu rumahnya melihat seorang wanita yang mungkin berusia akhir 40 tahunan membukakan pintu untuk mereka. Haifa hanya melirik suaminya tanpa bertanya apa-apa, biar nanti dia tanyakan saat mereka hanya berdua.

Haifa mencoba tersenyum saat wanita paruh baya itu menyambut mereka di depan pintu, membuka pintu selebar mungkin agar suaminya bisa dengan leluasa membawanya masuk ke dalam rumah.

Saat didepan tangga, Haifa menatap suaminya ragu, apakah pria itu tetap akan membawanya kelantai atas? "mas?"

Lelaki itu menoleh ke arahnya, "kenapa? kamu ragu mas kuat buat gendong kamu?"

"Haifa jalan saja, kamu bantu tuntun saja ya mas?" Haifa tak mungkin tega, mengingat postur tubunya meski tak ada apa-apa dibandingkan pria itu.

"Tapi.."

"Mas, Haifa hanya patah tulang, bukannya lumpuh. Haifa yakin masih bisa jalan kok. ya?"

Melihat istrinya yang masih keras kepala Kevin mengangguk, membantu wanita itu untuk berdiri dan berjalan menaiki satu persatu anak tangga meski membutuhkan waktu yang cukup lama.

Setelah masuk kedalam kamarnya Kevin membantu istrinya untuk duduk di atas ranjang "kamu tunggu disini sebentar, mas ambil kursi roda di bawah"

Haifa mengangguk, membiarkan suaminya untuk turun kelantai bawah. Dia melihat sekitar, meneliti keadaan kamarnya masih sama seperti saat dia tinggal kemarin.  Dia mengambil bantal, memposisikian bantal itu dibelakang punggungnya.

Melihat suaminya datang dengan membawa kursi roda dan juga mengunci pintu kamar mereka Haifa hanya memperhatikannya. "Mas, ponsel Haifa ada sama kamu?"

Kevin meliriknya sekilas lalu mengangguk. Haifa tersenyum, semenenjak kecelakaan hari itu dia belum memainkan ponselnya sama sekali, dia juga lupa untuk menanyakan keadaan ayahnya apakah sudah lebih baik dari sebelumnya atau bagaimana.

Haifa hanya memperhatikan suaminya yang berjalan mendekat, lalu memposisikan dirinya untuk berbaring diatas ranjang.

"Nanti mas kasih, sekarang tidur dulu. Mas capek"

Haifa membiarkannya, lagi pula dia tak tega melihat lelaki itu yang menahan kantuknya sejak diperjalanan tadi.

Sementara kevin yang melihat istrinya masih terduduk meminta wanita itu untuk ikut berbaring, menemaninya tidur siang yang masih kepagian.

"Mas?" Haifa memanggil suaminya yang sudah memejamkan matanya

"Hmm"

Haifa memiringkan tubuhnya, menatap sang suami yang masih memejamkan matanya "Ibu-ibu yang ada di luar itu siapa?"

Kevin membuka matanya, menatap wajah sang istri yang terlihat penasaran "dia ART dari rumah mama, mas minta dia bantuin kita dirumah ini. nggak mau kamu kecapean ngurusin rumah sendirian"

Haifa hanya mengangguk, lagi pula dalam keadaanya yang seperti ini dia memang membutuhkan bantuan untuk mengurusi segala urusan rumahnya.

"Sudah, sekarang kita tidur, nanti mas kenalkan sama bibi ya"

"Tapi Haifa tidak ngantuk"

Kevin hanya tersenyum sekilas, lalu mendekatkan tubuhnya memeluk sang istri. "Tidur, atau kalau kamu tidak mau tidur kita buat baby saja?"

"Kamu tega memangnya?" Haifa menatap suaminya tajam, bisa-bisanya lelaki itu memikirkan hal seperti itu dalam keadaannya yang seperti ini.

Kevin tak menjawab, dia hanya mengeratkan pelukannya pada sang istri. lagi pula dia hanya bercanda, tak mungkin dia tega melihat kondisi istrinya saat ini.

Hargai saya dengan cara bantu vote ya..

See you..

Baja NagaraWhere stories live. Discover now