flaugnarde. (last chap.)

2.8K 201 46
                                    

Flaugnarde is a baked with fruit or nuts arranged in a buttered dish and covered with a thick -like batter.

Flaugnarde is a baked   with fruit or nuts arranged in a buttered dish and covered with a thick -like batter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


This chapter is the last pastry i baked for you. I hope you can taste the sweetness, saltyness, ever bitterness i give in AIR. Thank you for being with me in this wonderful (yet painful) story of Air and Aidan. Don't forget to enjoy it until the last bite.

Like an anonim once said, an end signals a new beginning, right?

-SASA❤️-

Air POV

Hujan turun tanpa diminta, mungkin ingin menemani diri yang kini hanya sendiri. Aku duduk di lantai sebuah balkon lantai dua, menatap hampa ke bawah, ke arah hamparan hijau rumput yang membentuk satu kebun belakang kecil. Kebun yang kosong, dengan beberapa bangku serta meja yang kini juga kosong. Kebun itu tidak luas, karena di ujungnya terdapat hamparan pohon pinus yang kini ikut basah dan melembab. Entah mengapa deretan pohon pinus itu bisa bergerak seirama dengan aliran angin yang bersuka cita menyambut hujan yang datang.

Bodohnya, tentu saja aku tidak sendirian. Masih ada awan gelap, hujan, juga angin yang menemani. Rasanya netraku tidak akan pernah kesepian dengan pemandangan yang tersaji indah di hadapan, hanya saja hatiku tetap terasa kosong dan hampa. Seperti kebun ini.

Padahal baru kemarin kebahagiaan memenuhi hati, baru kemarin kegembiraan bersandar di pikiran. Baru kemarin aku memiliki teman, keluarga, dan dia.

Baru kemarin, tepatnya enam bulan yang lalu.

Aku masih ingat kali terakhir aku merasakan kehangatan itu, aku masih ingat ketika mendapat pelukan dan genggaman erat di depan ruang operasi yang terus pintunya tertutup selama tiga jam. Ya, aku memutuskan untuk menunggu Aidan saat itu, aku memutuskan untuk tetap berada di sana, dan menahan keinginan untuk melangkah menjauh.

Saat itu, keinginanku untuk menetap jauh lebih besar daripada keinginanku untuk pergi. Aku ingin tinggal di sana dan memastikan kalau Aidan selamat, aku ingin tetap berada di depan ruangan itu dan melihat dengan mata kepalaku sendiri bagaimana keadaan Aidan. Dan aku tetap bertahan, sampai pintu itu terbuka dan sebuah brankar keluar memindahkan Aidan ke ruang intensif untuk perawatan post operasi.

Satu jam setelah operasi, aku masih di sana, menunggu di pojok kamar.

Satu jam setelah operasi, aku masih berdiri dengan tangan berkaitan satu sama lain, melihat dari jauh bagaimana Papa Bara, Mama Sasha, juga Ibu dan Ayah mengelilingi bed tempat Aidan tertidur dengan berbagai selang terpasang di tubuhnya.

Satu jam setelah operasi, ketika akhirnya Aidan tersadar dan berusaha bicara.

"M-ma? Pa—pa?"

"Iya, Mama dan Papa di sini."

AIR (END, COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang