#HUJAN.SERIES.4
"Where have you been all this time?"
"Nowhere. Not your bussiness by the way."
"Air, please?"
"No! Berhenti panggil gue dengan nama Air. Nama itu cuma bisa digunakan untuk orang-orang yang berarti buat gue. Dan lo, Aidan, jelas buka...
Kouign amann is an indulgent crisp and flaky French pastries made from layers of caramelised laminated doughwith a fluffy and buttery interior.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Aira Nadaa – Narashka Aidan (14 tahun)
Air: Aidan.
Aidan: Iya Air?
Air: Lo mau masuk SMA apa?
Aidan: Cakra.
Air: Kalau gitu, gue ikut lo ke Cakra.
Aidan: Lho? Gak ke Bangsa aja? Sama Kak Awan.
Air: Gak deh.
Aidan: Kenapa?
Air: Kak Awan pinter dan hebat, semua bisa dilakukan Kak Awan. Sedangkan gue? Gue gak bisa apa-apa, gue gak mau bikin malu Kak Awan. Jadi gue mau ikut lo ke Cakra aja.
Aidan: Kok gak pede, kaya bukan Air? Jadi gue cuma cadangan aja?
Air: Gak Aidan, lo tetap laki-laki terbaik nomor tiga di hidup gue, setelah Ayah dan Kak Awan.
Aidan: (mencubit kedua pipi Air) Nomor tiga? Lumayan.
Air: Boleh kan? Gue ikutin lo terus, ke manapun lo pergi?
Aidan: (menatap Air lama, kemudian mengangguk paham)
Air: Makasih ya Aidan.
*****
Aidan POV
"Lo emangnya gak risih ditempelin sama Aira terus?"
Pertanyaan yang selalu sama, yang selalu keluar dari mulut orang-orang yang tidak mengenal kami.
Pertanyaan yang selalu sama, yang selalu keluar dari mulut orang-orang yang merasa mengenal kami.
Dan jawabanku akan selalu sama, "maksud lo?" tanyaku dingin, tidak sadar ada semburat emosi dari nada suaraku.
"Santai bro, gue gak maksud apa-apa."
Aku menghela napas panjang, merasa kesal dengan semua pertanyaan tentangku dan Air yang tidak berkesudahan. "Gue gak suka kalau ada yang ngomongin Aira, termasuk lo atau siapa pun."
"My bad, sorry gue cuma bingung sama hubungan kalian. Lo berdua pasangan yang aneh."
"Dia berarti buat gue, apapun hubungan kami gak ada urusan sama orang lain."
Akhirnya menutup telepon, aku memejamkan mata, dan mencoba menenangkan pikiran. Memangnya salah kalau aku bersahabat dengan Air? Kenapa semua orang seakan tidak suka?
*****
Air.
Satu nama yang sudah mengisi hidupku sejak aku berumur lima tahun. Pertama kali aku mengenal Air ketika kami masih berusia lima tahun. Saat itu, Papa dan Mama, yang sudah berteman baik dengan Ayah dan Ibu Air, memutuskan untuk pindah ke sebelah rumah mereka. Jadilah kami bertetangga sejak itu.
