pannekoek.

1.1K 128 35
                                    

Pannekoek is a dutch pancake, a style of with origins in the . Pannenkoeken are usually larger (up to a foot in diameter) and much thinner than their American or counterparts, but not as thin as .

 Pannenkoeken are usually larger (up to a foot in diameter) and much thinner than their American or  counterparts, but not as thin as

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Telling the truth and make someone cry is better than telling a lie to make someone smile.

-Anonim-

Air POV

Aku terbangun sendiri dengan tubuh terbaring di atas tempat tidur, sebuah selimut tersampir rapi di badanku, menutupi dari ujung kaki sampai ke dada. Kebingungan, aku duduk dan bersandar pada kepala tempat tidur, menatap ke segala arah. Wajahku terpapar oleh kilasan cahaya yang masuk dari sela jendela yang membuatku segera menutup mata.

Mengusap wajah pelan, aku berusaha mencerna keadaan. Bagaimana aku bisa berada di atas tempat tidur? Apa yang terjadi tadi malam?

Aku ingat berbicara dan mengatakan semuanya pada Aidan.

Aku ingat meninggalkan Aidan dan bergegas masuk kamar setelah pembicaraan kami selesai.

Aku ingat mendengar suara pintu apartemen tertutup dengan kencang, menandakan kalau Aidan sudah pergi.

Aku ingat menangis sendirian di kamar.

Sampai....

"I'll stay. You hear me Air? I'll stay by your side until there's no more tomorrow, I'll stay right here until there's no more forever."

"I'll stay."

Wajahku memanas mengingat perkataan Aidan tadi malam, bahkan dengan kebencian yang berusaha aku tanam di hati dan pikiran, beberapa kalimat dari Aidan mampu membuatku luluh. Harusnya kata-kata itu hanya kalimat kosong tanpa arti, harusnya kata-kata itu hanya usaha untuk membuatku lebih baik, harusnya kata-kata itu tidak membuatku tersentuh.

Bukankah aku sudah memutuskan untuk melepaskan dia? Bahkan aku sudah melepaskan satu ikatan terakhir antara kami—sebuah gantungan kunci berbentuk cookies yang patah. Jadi harusnya aku tidak merasakan apa-apa lagi kan?

Perlahan mataku terpejam, mengingat kembali apa yang terjadi tadi malam. Aku masih merasakan tubuhku ditarik dalam sebuah dekapan dan dibelenggu dalam sebuah pelukan. Selama beberapa saat tubuhku menegang, berusaha mencerna apa yang terjadi, bahkan air mata yang sempat turun tanpa halangan juga berhenti tiba-tiba. Rasa terkejut membuatku terdiam kaku beberapa saat, sampai aku mulai merasakan perlawanan dari tubuhku sendiri.

Pukulan kecil aku layangkan pada dada Aidan yang kini mendekapku erat, tangannya yang mengelilingi tubuhku terasa besar dan berat, aku bahkan tidak ingat kapan terakhir kali ada laki-laki yang berani memelukku seperti ini. Kilasan memori buruk kembali melintas, tidak seintens biasanya, tapi masih bisa aku rasakan.

Ketegangan dalam tubuhku semakin meningkat, aku bisa merasakan tubuhku mulai meremang ketakutan, juga bulir keringat dingin yang muncul di dahi. Bahkan gerakan involunter mulai timbul di kedua tanganku, memaksa untuk membuat kepalan kuat di depan dada.

AIR (END, COMPLETE)Where stories live. Discover now