tarte aux myrtilles.

1K 122 56
                                    

Tarte aux myrtilles is a classic crème pâtissière forms the filling of myrtilles (wild berry)

Tarte aux myrtilles is a classic crème pâtissière forms the filling of myrtilles (wild berry)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aira Nadaa – Narashka Aidan (15 tahun)

Aidan: Air.

Air: Iya Aidan?

Aidan: Lo jadi pergi?

Air: Ke mana?

Aidan: Ke Bandung.

Air: Jadi, lo ikut aja yuk, biasanya juga ikut kan kalau gue liburan ke Bandung atau ke mana pun.

Aidan: Gak bisa, gue ada kejuaraan basket antar sekolah.

Air: Oh iya ya, gue jadi gak bisa nonton lo tanding deh.

Aidan: Gak usah.

Air: Lho kok gak usah sih Aidan? Gue kan gak pernah absen nonton lo tanding basket.

Aidan: Bukan itu.

Air: Jadi?

Aidan: Lo gak usah ke Bandung, lihat gue tanding aja di sini, sama gue.

Air: Ya gak bisa dong Aidan, gue ke sana ada acara keluarga, lagipula udah lama gak ketemu Enin sama Aki di Bandung.

Aidan: Oh.

Air: Posesif amat sih Aidan, gak bisa banget ya jauh dari gue?

Aidan: Ge-er. (Terdiam lama) Air?

Air: Apa?

Aidan: Jangan lama-lama ya, perginya.

*****

Air POV

"Gue mau bawa Air ke Inggris." Kalimat Ayah menyentakku dalam diam.

Kali ini aku terbaring lemah di bed kamar 105, menutup mata erat agar tidak perlu berkomunikasi dengan siapa pun. Akhir-akhir ini aku memang memutuskan untuk menarik diri, bahkan jika harus berpura-pura dengan menutup mata.

Keberadaan siapa pun bisa membuatku jengah dan tidak nyaman. Aku hanya ingin sendiri dan menyepi, tapi tentu saja mereka—Ayah, Ibu, Kak Awan, dan para suster—tidak pernah membiarkanku sendirian. Mereka terus menerus menanyakan kabar, mereka selalu berusaha berbincang, mereka berpikir aku akan kesepian jika ditinggalkan. Padahal itu keinginanku, bisa bersembunyi sendirian di ruangan terang dan sempit.

Kejadian beberapa hari yang lalu membuatku ingin menjauh dan menarik diri, rasanya aku tidak butuh siapa pun, aku tidak menginginkan siapa pun. Aku hanya ingin berada di dalam gelembung, yang menyelimuti seluruh tubuh dari paparan dunia luar. Jika perlu mungkin aku bisa pergi, sendirian tanpa jejak. Pergi dari dunia ini.

Iya kan? Toh semua salahku, toh semua akibat kebodohanku, toh aku tidak seberharga itu. Aku sudah rusak.

"Apa?! Inggris?!"

AIR (END, COMPLETE)Where stories live. Discover now