cronut.

1.2K 120 13
                                    

Cronut is a croissant-doughnut pastry attributed to New York City.

Cronut is a croissant-doughnut pastry attributed to New York City

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।

Why leave when you can stay, why stay if you have to go.

-Taylor Swift-

Air POV

"Aira?"

Aku tersenyum memandang sosok yang kini terbaring lemah di atas bed. Separuh tangan dan punggung kakinya memerah dan membentuk beberapa bullae besar yang berisi air akibat terbakar, bekas luka tajam dan luka gores juga belum menghilang. Namun semua luka itu tidak bisa menghilangkan keramahan wajah yang kini balik tersenyum padaku. Satu kernyitan di dahinya menandakan kalau dia mungkin belum bisa sepenuhnya menerima pengunjung, suara yang tadi menyapaku pun masih terdengar serak dan parau.

Menggeleng penuh penyesalan, aku mendekat dan berkata, "lo gak perlu memaksa bicara kalau memang belum bisa. Gue ke sini cuma mau melihat keadaan lo, Hanin."

"G-gue gak apa-apa. B-bosan juga kalau hanya s-sendirian di sini," jawabnya menenangkan masih dengan suara parau dan serak.

"Oh, oke."

Satu tangannya yang tidak terluka dia angkat untuk kemudian menunjuk ke satu kursi di sebelah bed, nampaknya dia ingin agar aku bisa duduk di dekatnya. Aku mengangguk dan segera duduk di kursi itu.

"Keadaan lo, apa sudah lebih baik?" tanyaku khawatir. Pertanyaan basa-basi tentu saja, karena tanpa perlu bertanya pun aku tahu kondisi Hanin belum membaik. Terlihat dari wajah pucat, raut kesakitan, dan tubuh lemah yang berada di hadapanku saat ini.

Hanin terkekeh pelan, kernyitan dalam di dahinya kembali muncul ketika tubuh lemah itu bergerak menyamping agar lebih mudah melihatku. "G-gak bisa dibilang baik, tapi mungkin kondisi gue gak ada apa-apanya dibandingkan kerugian yang diderita ME."

"Jangan bilang begitu, gak ada yang lebih penting dari keselamatan dan kesehatan kita. Gue sangat tahu itu."

Menatap langit-langit dengan pandangan sayu, aku bisa melihat Hanin sedang berusaha menahan penyesalannya. Dia sempat menggigit bibirnya sesaat untuk kemudian kembali menatapku dan berkata sedih, "gue gak menyangka ternyata kebocoran gas di dapur ME bisa menimbulkan ledakan sehebat itu. Untungnya gue gak sedang berada di dapur, gue sedang di pantry yang tertutup ketika peristiwa itu terjadi kalau gak....," perkataannya berhenti ketika dia berdeham ringan. Dia menarik napasnya dan melanjutkan, "k-kalau gak mungkin gue udah gak tertolong. T-tapi harusnya gue bisa mencium bau gas itu kan? Harusnya gue tahu ada kebocoran di tungku oven ME. Gue juga melakukan kesalahan malam itu."

"Bukan salah siapa-siapa, satu hal yang gue tahu, kalau semua musibah itu terjadi karena takdir," jawabku pelan, berusaha keras untuk tidak menyentuh Hanin khawatir akan semakin melukai kulitnya walaupun rasanya ingin sekali menenangkan kegelisahannya.

Keheningan terjadi tiba-tiba. Sepertinya Hanin sedang memikirkan sesuatu—atau seseorang—yang sejak tadi ingin dia tanyakan. "Ai—dan? Bagaimana keadaannya?"

AIR (END, COMPLETE)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें