preview next project 2

935 50 3
                                    

PREVIEW 2

"Semoga sukses ke depannya ya Pak Direktur."

"Direkturnya masih Dokter, saya baru calon saja."

"Tumben kamu panggil saya Dokter? Biasanya Om Bara?"

"Ini di RS Dok, tidak sopan rasanya saya panggil dengan sebutan Om."

"Baiklah. Jadi bagaimana dengan tawaran saya yang lain?"

"Tawaran yang mana Dok?"

"Bagaimana kalau kamu menikah dengan salah satu anak perempuan saya? Maaf, saya tahu ini mungkin tidak masuk akal, tapi sebenarnya RS ini adalah RS keluarga jadi masih ada keinginan saya untuk tetap meneruskan tampuk pimpinan di keluarga. Sayangnya anak laki-laki saya tidak mau menjadi dokter—bukannya saya kecewa, saya justru bangga sama Aidan. Begitu juga dengan kedua anak perempuan saya yang lebih memilih sebagai fungsional, berkonsentrasi pada profesi mereka di bandingkan dengan manajerial. Jadi rasanya pilihan yang tidak buruk kalau kamu—sebagai calon direktur RS—bisa menikah dengan salah satu anak saya."

"S-saya...?"

"Om tidak memaksa, kalian bisa melakukan pendekatan dulu. Jika salah satu dari kalian cocok, maka bisa dilanjutkan. Walaupun Om dan Tante Sasha akan sangat bahagia mendapatkan menantu seperti kamu, Sagara."

"Apa mereka akan setuju? Anak-anak perempuan Dokter?"

"Entahlah, kemarin ketika Om mengemukakan rencana perjodohan ini, Aryl hanya tersenyum penuh arti—tipikal psikolog yang selalu menganalisa semua perkataan orang. Sementara Arath—anak itu tidak mengatakan apa-apa, tapi tidak menolak juga. Buktinya sampai sekarang mereka belum mempunyai pasangan yang serius, tidak ada salahnya kalau Om menjodohkan kalian. Iya kan?"

"Kalau begitu boleh saya melakukan pendekatan kepada mereka berdua?"

"Tentu saja, dalam batas wajar tentunya, jangan melakukan hal yang bisa menyakiti anak Om. Okay?"

"Siap Dok."

"Pada akhirnya kalian juga yang akan menentukan apakah ada kecocokan dan apakah akan melanjutkan ke jenjang pernikahan. Lagi pula hidup ini kan seperti teka-teki, tidak akan ada yang tahu pada siapa kamu akan melabuhkan pilihan, sampai akhir cerita nanti. Siapa yang akhirnya akan kamu pilih—Aranth atau Aryl?""

Aku mengangguk pelan dan tersenyum sopan.

Tawaran yang menarik.

*****

AN:

Haiiii... 

lho kok malah kasih preview next project bukannya lanjutin update AIR? jawabannya adalah karena aku bingung mau nulis apa.. wkwkwk..

jadi sneak peak dulu yaa yang inii... 

love you all, SASA

AIR (END, COMPLETE)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora