43-44 (3) : El Jugador (What If)

20.7K 1.3K 287
                                    

Happy Reading!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Happy Reading!!!




Karena hari ini hari terakhir mereka menginap, Rossy tidak berbelanja bahan masakan dan memutuskan untuk memesan makanan cepat saji untuk makan siang.

Di meja makan Obelia tak bersuara. Perempuan itu terlihat seperti tidak memiliki semangat hidup. Bahkan ia hanya makan beberapa suap, sisanya hanya ia aduk-aduk tidak dihabiskan. Ketika diajak berbicara pun, Obelia hanya menjawab seadanya saja.

Satu persatu dari mereka beranjak dari kursi setelah menyelesaikan makan siangnya. Isi piring Laksewara sudah habis sejak lima menit yang lalu, tapi lelaki itu masih setia duduk di tempatnya. Sepertinya dia sadar dengan perubahan mood Obelia saat ini.

"Bel." Laksewara memanggil Obelia pelan, membuat gadis itu lantas mendongak. Lalu mengangkat kedua alisnya.

"You fine? Kenapa nggak dimakan?"

"I'm fine. Porsinya kebanyakan, gue kenyang."

"Kenyang? Tapi lo baru makan dua suap."

Diam Obelia setelahnya. Lagi-lagi pria itu memerhatikannya. Tunggu, kali ini Obelia tidak tersentuh sama sekali. Kenapa lelaki itu jadi berlebihan?

"It's oke. Gue udah kenyang—"

"Lo bisa mag kalau cuma makan sedikit. Lebih baik lo paksa makan daripada nanti lo—" perkataan Laksewara belum selesai, namun Obeli memutusnya lebih dulu.

"War." Sepasang kening gadis itu mengerut. Sejujurnya, Obelia paling benci ketika diatur. Apalagi hanya soal makanan. Kecuali Amira dan Sadewa, Obelia masih bisa menahan egonya.

Selama tiga detik, kedua orang itu bertukar pandang. Setelahnya Laksewara menghela napas samar. "Sorry. Gue cuma khawatir."

Obelia hanya mengangguk seraya menghela pelan. Berdiri dari kursi, Obelia membawa piringnya, berniat pergi dari sana. Sebelum gadis itu benar-benar pergi, ia berbalik sebentar, menatap Laksewara yang masih duduk di tempatnya.

"I'm sorry to say this. Please don't act like you're my boyfriend."

Setelah melontarkan kata-katanya, Obelia pergi dari sana. Meninggalkan Laksewara yang mengernyit dalam, agak terkejut dan bingung dengan ucapan Obelia barusan.

"But you said you want me."



❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥



Satu tangan Obelia membawa piring makan siangnya yang masih penuh dengan segelas air mineral di tangan kirinya. Perempuan itu pergi ke lantai dua, sebelumnya ia melihat seklias Karin di dapur. Ia tampak sedang berkutat dengan kompor, tapi Obelia tidak tahu pasti dan tidak peduli dengan apa yang sedang Karin lakukan.

Sesampainya di depan pintu kamar Sadewa, Obelia membuka gagang pintu tersebut. Kemudian masuk ke dalam begitu saja tanpa mengentuk pintu terlebih dahulu.

EL JUGADORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang