23 : El Jugador

40.8K 4.1K 714
                                    

Double update nih!! Seneng nggakkk?? Jangan lupa votenya ya.

Kalau ada typo tar tulis aja ya di komen. Aku udah baca ulang dua kali. Kalau masih ada typo mohon dimaklumi, soalnya ngantuk banget🤣🙏🏻.

Happy Reading!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Happy Reading!!!




Lelaki bertubuh kekar dengan jaket kulit berwarna hitam itu melangkahkan kakinya masuk ke dalam studio tato yang sudah lama tak ia datangi. Tato berbentuk kupu-kupu di punggung dan tato berbentuk naga di lengan kiri Sadewa juga ia buat di studio itu.

Terakhir kali Sadewa ke sana saat ia meminta untuk dibuatkan tato bertuliskan tanggal lahirnya dengan ukuran kecil di sisi jari kelingking. Kalau tidak salah sekitar dua bulan yang lalu.

Saat masuk di dalam, Sadewa disambut oleh beberapa lukisan abstrak yang menggantung di dinding. Si pemilik studio memang menyukai hal-hal berbau seni, itu mengapa ia menyalurkan bakatnya lewat membuat tato.

Kemudian Sadewa masuk ke dalam ruangan yang ditutupi oleh sebuah tirai berwarna abu-abu tua. Biasanya di sana si pembuat tato akan melakukan pekerjaannya.

Si pemilik studio yang juga merupakan pembuat tato tengah duduk di kursi nya. Pria bertubuh besar dengan gaya rambut undercut itu tampak membersihkan alat-alat pembuatan tato. Tubuh lelaki itu terlihat bersih jika ia memakai bajunya seperti itu. Tetapi jika ia melepas pakaiannya, terdapat berbagai macam gambar tato di bagian punggung, dada, sampai di perut bagian samping.

"Udah mau pulang lo Jav?"

Tubuh Javier tersentak kaget karena mendengar suara Sadewa, lantas ia menoleh cepat ke belakang sembari melepas airpods yang terpasang di kedua telinganya sejak tadi.

"Astaga, gue kira siapa."

"Baru juga gue dateng. Masa lo udah mau balik aja," ucap Sadewa sembari menaruh kunci motornya di atas meja.

Lelaki itu berjalan ke arah tempat tidur khusus pelanggan yang ingin digambari tato, sembari melepas jaket dan juga kaus sleeveless miliknya.

Javier menatap datar ke arah Sadewa yang langsung merebahkan dirinya begitu saja dengan tubuh sudah bertelanjang dada. Padahal Javier sudah ingin menutup studio tatonya karena jam di dinding menunjukkan pukul setengah dua belas malam.

"Mau nato sendiri lo?" sindir Javier.

Mendecak malas, Sadewa merogoh saku celana untuk mengeluarkan dompetnya. Kemudian ia mengeluarkan beberapa kertas berwarna merah muda dan meletakkannya di atas meja Javier.

"Gue bayar dua kali lipat, asal malam ini tatonya jadi."

Menggelengkan kepalanya, Javier tersenyum miring. Hanya orang bodoh yang menolak uang sebanyak itu.

EL JUGADORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang