47 : El Jugador

39.4K 3.9K 1.1K
                                    

Yang punya twitter, tiktok, instagram, atau sosmed lainnya, bantu promosiin yuk. Biar makin rame ceritanya^^. Kalau ada typo bisa diingatkan di kolom komentar ya. Terima kasih^^.
















Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Happy Reading!!!




Bahu kiri Karin bersandar pada dinding bernuansa ungu pastel di sebelahnya. Kedua tangan gadis itu bersedekap, dengan kedua manik mata yang menatap lurus ke arah seorang laki-laki.

Semenjak pulang dari villa, Karin tak banyak bersuara. Perempuan itu lebih banyak diam dan menjauh, sengaja tidak ingin ikut campur.

Karin tidak menyangka Obelia bisa sampai masuk rumah sakit. Karin tidak tahu Sadewa bisa sejauh itu menyakiti Obelia. Dia sendiri merasa takut saat melihat Sadewa membabi buta menghajar Lingga malam itu. Karin seperti melihat orang lain, bukan Sadewa yang selama ini ia kenal.

Dua hari yang lalu Sadewa datang ke rumahnya dengan kondisi yang berubah drastis. Tubuh lelaki itu terlihat lebih kurus dari sebelumnya, terlihat dari tulang pipi Sadewa yang tampak lebih jelas. Kedua matanya yang kuyu, seperti orang kurang tidur. Juga banyak memar dan bekas luka di bagian wajahnya.

Sekarang temannya itu sedang duduk sembari memegang gelas kaca yang terletak di atas meja makan. Sadewa menginap, tidur di ruang tengah. Lelaki itu kini hanya diam, memandangi gelas berisikan air di depannya dengan tatapan kosong.

Karin menurunkan satu tangannya, kemudian memasukkannya ke dalam saku celana, menggenggam botol kecil yang selama ini ia kantongi kemana-mana. Obat jantung Obelia.

Sebenarnya ia berniat untuk membuang obat itu sejak lama. Hanya saja entah kenapa Karin selalu takut untuk melakukannya. Dia takut akan kepergok oleh yang lain bahwa ia yang menyembunyikannya, maka dari itu Karin selalu membawa benda tersebut.

Karin tersentak, dengan cepat mengeluarkan tangannya dari dalam saku saat mendengar suara ringisan dari Sadewa.

Dahi Sadewa mengernyit samar, merasa perih luar biasa pada bibir bawahnya saat mencoba untuk minum. Saat menjauhkan gelasnya, Sadewa mendapati bercak merah di pinggiran gelas tersebut.

EL JUGADORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang