26 : El Jugador

41.4K 3.9K 430
                                    

Happy Reading!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Happy Reading!!!




Doni benar-benar tidak habis pikir dengan anak lelakinya. Sadewa langsung sembuh di keesokan harinya setelah Obelia datang ke rumah. Padahal Doni sudah berniat membawa Sadewa ke rumah sakit karena Obelia bilang panasnya sangat tinggi.

Ditambah lagi Sadewa yang menjadi sering senyum-senyum sendiri akhir-akhir ini, kalau kata Doni seperti orang yang sedang kemasukan jin. Dari pada rumah sakit umum, sepertinya akan lebih baik jika Doni membawa anaknya ke rumah sakit jiwa.

Setelah hari itu, Obelia dan Sadewa tidak ada bertemu lagi karena sibuk dengan kuliah masing-masing. Ingin menelepon pun tidak bisa, karena ponsel Obelia masih ada pada Sadewa. Saking senangnya karena diterima kembali oleh Obelia, lelaki itu sampai lupa mengembalikan ponselnya.

Sudah dua hari Sadewa tidak berkomunikasi dengan gadis itu, tapi rasanya seperti berminggu-minggu. Mentok-mentok hanya berpas-pasan ketika di kampus, itupun jika Obelia pergi ke kantin. Jadi mereka hanya saling melirik singkat satu sama lain, sama seperti dulu.

Bedanya kali ini Sadewa yang meliriknya lebih dulu, dan setelahnya ia tersenyum tipis. Begitu samar, sampai tak ada satupun yang menyadarinya kecuali Obelia. Dan yang dilakukan Obelia adalah membuang pandangannya karena salah tingkah.

Sadewa sendiri belum membahas perihal hubungan backstreet mereka dengan Obelia. Jadi dia masih tidak berani jika tiba-tiba berkomunikasi dengan Obelia di depan umum. Untuk masalah itu, biar Obelia saja yang menentukan. Sadewa tidak ingin ada keterpaksaan di dalam hubungannya.

Sadewa dan Obelia sudah saling berjanji akan percaya satu sama lain, dengan syarat tidak ada satupun hal yang mereka sembunyikan. Jadi Sadewa tidak lagi membatasi pertemanan perempuan itu.

Sejujurnya sekarang Sadewa tak masalah jika memiliki teman pria, lagi pula setau Sadewa, Obelia memang lebih banyak memiliki teman laki-laki daripada perempuan. Mengingat Obelia juga merupakan anak motor yang didominasi oleh laki-laki.

Tapi jika itu Laksewara, entah kenapa Sadewa merasa tidak ikhlas. Apalagi saat ingat mimpi buruknya, Sadewa masih suka merasa cemburu dan kesal sendiri saat melihat Laksewara. Tapi ekspresi tidak sukanya ia sembunyikan. Karena sekarang mereka sudah berbaikan, ditambah lagi mereka satu geng. Tidak enak rasanya jika berperang dingin dengan teman sendiri.

Laksewara yang meminta maaf lebih dulu, lelaki itu mengaku merasa tidak enak karena sudah ikut campur masalah Sadewa. Dan Sadewa memaafkannya, mengingat ia juga sempat memukul Laksewara.

Sadewa yang masih mengenakan celana jeansnya itu meraih kaus polos berwarna hitam yang tergantung rapi di dalam lemari. Setelah memakainya, Sadewa melapisinya lagi dengan jaket kulit.

Lelaki itu ingin pergi ke rumah kekasihnya sebentar, mumpung hari ini Sadewa masuk siang. Dan seingat Sadewa, Obelia tidak ada kelas hari ini.

"Mau ke mana lu?" sergah Doni yang sedang asik berkutat di dapur. Menatap ke arah anak semata wayangnya yang menenteng helm sembari mengambil roti di atas meja.

EL JUGADORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang