11 : El Jugador

39.2K 3.6K 582
                                    

Jangan lupa play musik di atas ya^^Happy Reading!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Jangan lupa play musik di atas ya^^
Happy Reading!!!




Brak!

Suara hantaman pintu yang berbenturan pada dinding cukup kasar menyebabkan sang empu, pemilik rumah menolehkan kepala. Karin dengan segera berlari kecil ke arah pintu utama.

Gadis itu agak trauma dengan kedatangan ayahnya yang tiba-tiba selalu mendobrak pintu seperti orang kesetanan.

Kedua kening Karin mengernyit, langkahnya perlahan memelan saat mendapati Sadewa adalah pelakunya.

"Sadewa?"

Sadewa memasuki rumah karin dengan langkah sempoyongan. Rambut lelaki itu sedikit berantakan, pandangannya pun nampak tidak fokus. Lelaki itu sesekali menggelengkan kepala dan memukulnya, menghilangkan rasa pusing yang membuat kepalanya terasa berat.

"Lo teler hah?"

Karin memandangi lelaki itu dari atas sampai bawah. Ia hapal betul bagaimana bentukan Sadewa ketika sedang mabuk. Apa lelaki itu baru saja minum-minum?

Sadewa mengangkat kepala, wajahnya tampak memerah.

"Gue boleh nginap?"

"Y-ya, of course. Why not? Lo habis clubbing?"

Melangkahkan kaki, Karin berjalan mendekat ke arah Sadewa. Kemudian membopong tubuh besar itu untuk membantunya masuk.

Sadewa menggeleng.

"So? Lo minum bareng anak-anak?"

"Enggak."

Karin mengernyitkan dahi ketika Sadewa berucap, sangat kentara bau alkohol menyeruak dari mulut sahabatnya itu. Lelaki itu menghabiskan berapa botol sampai bau alkohol dari napasnya sangat menyengat?

Tumben sekali Sadewa minum seorang diri, biasanya lelaki itu minum ketika sedang kumpul-kumpul bersama yang lainnya.

Apakah Sadewa melakukannya saat di rumah? Tidak mungkin. Karin sangat tahu bagaimana marahnya Doni jika tahu anaknya mabuk-mabukkan di dalam rumah. Sadewa tidak akan berani melakukannya.

Tunggu.

"Lo minum pas menuju ke sini?"

Lelaki itu mengangguk, membuat Karin memelototkan kedua matanya.

Plak!

"Akh!"

Sadewa meringis ketika mendapat satu pukulan dari Karin yang mendarat di atas kepalanya.

"Lo gila hah? Lo nyetok alkohol di dalam mobil? Ngapain lo minum-minum sambil nyetir? Cari mati lo?"

Karin memarahi lelaki itu, kemudian membawanya ke dalam kamar. Kamar Karin. Sebenarnya rumah Karin memiliki dua kamar di lantai bawah, hanya saja kamar bekas ayahnya itu sekarang ia jadikan gudang.

EL JUGADORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang