Chapter 64 : Ziva Ayana

34.9K 1.7K 109
                                    

Hai guys 👋, maaf ya kalau ada penggunaan kata atau kalimat yang salah. Serta typo yang bertebaran dimana-mana, dan juga maaf kalau penulisannya masih berantakan, terbelit-belit, serta ada penyusunan kata/kalimat yang kurang tepat. Kalian bisa komen salahnya dimana, nanti saya perbaiki.










Happy Reading

Sesampainya di rumah sakit, Qila langsung ditangani oleh seorang dokter spesialis kandungan. Dokter mengatakan jika saat ini Qila telah memasuki pembukaan 8 yang artinya 2 pembukaan lagi Qila akan segera melahirkan dan anak yang mereka nanti-nantikan selama ini akhirnya lahir kedunia.

Saat ini, Qila tengah tertidur di brankar rumah sakit dan sesekali terbangun saat merasa kontraksi kembali.

Tautan tangan mereka tidak pernah lepas, Alzio menggenggam tangan Qila erat. Begitu juga sebaliknya, Qila memegang erat tangan besar Alzio untuk menyalurkan rasa sakit pada perutnya.

Alzio sudah menghubungi Kedua orangtua serta mertuanya jika sebentar lagi Qila akan segera melahirkan. Dan Sekarang, Hardian dan juga Alfina sudah berada di ruang indap VVIP Qila dan mereka terus merapalkan berbagai do'a-do'a untuk kelancaran dalam proses persalinan anak mereka. Sembari Alzio mendapat wejangan sedikit dari hardian sebelum dirinya menjadi orang tua nanti nya.

Sedangkan Ibdar dan juga Indah, mereka sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit ini. Mengingat jika kediaman mereka cukup jauh membuat mereka butuh sedikit waktu untuk sampai kerumah sakit tempat menantu nya itu bersalin.

"Aduh perutnya sakit lagi hiks". Adu Qila pada Alzio saat tiba-tiba terbangun dari tidurnya dengan perutnya yang kembali kontraksi.

" Sabar ya Sayang, tahan sebentar aja ya". Ucap Alzio menenangkan Istrinya yang sedang berjuang untuk melengkapkan pembukaan agar bayi mereka bisa lahir kedunia.

"Mas ini sakit banget". Lirih Qila dengan keringat yang menetes di kening nya.

"Iya mas tau Sayang, kamu hebat banget bisa nahan sakit nya kontraksi. Apalagi sebentar lagi kamu juga akan berjuang buat melahirkan anak kita, sabar ya..tunggu sebentar lagi. Mas bakal tetep di samping kamu". Ujar Alzio sembari mengelus perut Qila. Kemudian mencium kening Qila cukup lama.

Sebenarnya Alzio sangat khawatir pada kondisi Istrinya saat ini, Ia tak tega saat melihat Qila yang terus mengatakan sakit padanya. Rasanya Alzio ingin memindahkan rasa sakit yang di derita Istrinya itu padanya, Ia rela menahan sakit agar Istrinya tidak merasakan sakitnya melahirkan. Namun, itu sangat tidak mungkin.

"Yang kuat ya Sayang, Mama selalu berdo'a buat kamu dan anak kamu". Ucap Alfina sembari mengelus perut besar anaknya itu.

"Maafin Qila kalau Qila sering marah-marah ke Mama sama Papa hiks. Sekarang Qila ngerasain gimana sakitnya melahirkan, pasti Mama ngerasain hal yang sama kayak Qila sekarang ini hiks. Tapi pas besarnya Qila malah marah-marah ke Mama". Ujar Qila dengan kedua tangan yang beralih memegang tangan Alfina. "Maafin Qila ya Ma, Pa". Lanjutnya sambil menatap Hardian dan juga Alfina bergantian.

"Iya Sayang, Mama sama Papa juga minta maaf ya".

"Tanpa kamu minta maaf juga Papa maafin kamu, nak".

"Aduh perut Qila tambah sakit hiks huuufft...haaah". Ucapnya sembari mengatur napas dalam.

"Ya Allah Qila ketuban kamu pecah. Pa panggilin dokter". Suruh Alfina dan hardian pun dengan cepat memanggil dokter kandungan putrinya.

Guruku, Suamiku! [COMPLETED]Where stories live. Discover now