Chapter 61 : Bentakkan

36.9K 1.7K 243
                                    

Hai guys 👋, maaf ya kalau ada penggunaan kata atau kalimat yang salah. Serta typo yang bertebaran dimana-mana, dan juga maaf kalau penulisannya masih berantakan, terbelit-belit, serta ada penyusunan kata/kalimat yang kurang tepat. Kalian bisa komen salahnya dimana, nanti saya perbaiki.










Happy Reading

"Ini kopinya". Ucap Qila yang menyerah kan kopi buatan nya pada Alzio.

Belum sempat Alzio memegang gangang cangkir itu, tiba-tiba Qila merasa perutnya keram sehingga cangkir yang ia pegang tak sengaja terjatuh dan mengenai semua kertas penting milik Suaminya.

" Ya ampun ". Ucap Qila yang juga terkejut. Dengan reflek Alzio berdiri karena pahanya juga sedikit terkena kopi panas itu dan mengibas-ngibaskan sarung yang ia kenakan.

" SAYANG ". Bentak Alzio yang membuat Qila tersentak kaget akibat suara dari bentakan Suaminya.

" Maaf aku gak sengaja ". Ucapnya sembari membersihkan kertas-kertas yang tadi terkena tumpahan kopi buatan nya.

Alzio langsung memegang lengan Qila sedikit kasar. " APA YANG KAMU LAKUKAN HAH". Bentaknya lagi di depan wajah Qila dengan amarah yang meluap.

"Aku gak sengaja Mas. Tadi dedek bayinya nendang keras banget jadi aku reflek, karena perutku nyeri". katanya sembari memegang tangan Alzio yang memegang lengan nya kencang.

" KAMU TAU KAN ITU BERKAS PENTING SEMUA, SEKARANG APA YANG KAMU LAKUKAN HAH. SEMUA NYA JADI RUSAK. BESOK SAYA HARUS MEETING QILA". Bentak Alzio lagi dengan ekspresi wajah yang terlihat begitu marah. Membuat Qila takut karena melihat wajah marah Suaminya. Alhasil Qila pun tak berani untuk menatap balik mata sang Suami yang terlihat sangat marah pada dirinya.

"Mas lepas dulu, sakiitt... jangan kenceng-kenceng megangnya". Ringisnya dan Alzio pun melepaskan cengkraman nya pada lengan nya. " Aku perbaiki ya, siapa tau bisa. Tunggu aku ambil lap dulu". Dengan susah payah Qila berjalan dengan perut besarnya. Mengambil sekotak tisu yang ada di atas nakas samping ranjangnya guna untuk mengelap meja dan juga kertas-kertas Alzio yang terkena tumpahan kopi.

"Mas tolong ambilkan kertasnya, aku gak bisa nunduk". Pinta Qila yang kesulitan karena perut besarnya yang menghalangi. Alzio hanya diam saja dengan wajah datarnya sembari menatap Qila dingin. " Percuma, semuanya sudah terkena kopi". Ucapnya dengan datar dan dingin.

"Maafin aku yaa". Qila menundukkan kepalanya sembari memilin tisu yang ia pegang dengan air mata yang sedari tadi ia tahan.

" Maafin gimana?, kamu numpahin kopi diberkas penting Qila. Sebelum itu kamu mikir gak sih, dari tadi Mas sudah nurutin semua kemauan kamu. Sekarang tolong biarkan Mas menyelesaikan semua pekerjaan Mas dulu". Ucap Alzio dengan amarah yang belum hilang juga.

Hari ini Alzio benar-benar sangat lelah, dirinya sudah tidak bisa menahan kesabarannya lagi sehingga emosinya meluap begitu saja. Rasanya ia ingin sekali memukul sesuatu dan meluapkan semua kekesalannya.

"Aku bantu-". ucap Qila yang langsung di potong oleh Alzio.

" APA?, MAU BANTUIN APA KAMU HAH. DENGAN PERUT KAMU YANG SEBESAR INI KAMU GAK BISA APA-APA. LAGIAN HARUSNYA KAMU TIDUR KENAPA BELUM TIDUR JAM SEGINI ". Potong Alzio yang kembali membentak Qila. Dirinya benar-benar sangat pusing dan lelah secara bersamaan, belum lagi Ia harus menyelesaikan pekerjaannya guna mempersiapkan presentasi besok bersama rekan bisnisnya. Dan semuanya menjadi rusak begitu saja karena ulah Istrinya.

Guruku, Suamiku! [COMPLETED]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon