Chapter 45 : Hadiah

28.7K 1.8K 98
                                    

Hai guys 👋, maaf ya kalau ada penggunaan kata atau kalimat yang salah. Serta typo yang bertebaran dimana-mana, dan juga maaf kalau penulisannya masih berantakan, terbelit-belit, serta ada penyusunan kata/kalimat yang kurang tepat. Kalian bisa komen salahnya dimana, nanti saya perbaiki.










Happy Reading

"Tapi Ma Istri Al cuma satu, kalau dia gak bisa napas gimana? ".

" Oh terus kalau dua boleh gitu? ". Tanya Qila dengan ketus. Apa coba maksud dari ucapan Suaminya itu.

"Bukan gitu Sayang". Elak Alzio.

" Sudah lah urusan rumah tangga nanti aja. Nak kamu gak mau peluk Papa?. Papa Kangen loh". Ujar Ibdar yang langsung mendapat pelukan dari Sang menantu.

"Qila juga kangen bangettt".

" Mentang-mentang ada Papa baru, Papa lama di lupain ". Sindir Hardian pada Anak perempuan nya itu dengan nada bercanda.

Mendengar hal itu, Qila pun menolehkan kepalanya ke arah Sang Papa yang sudah merentang kan tangannya meminta ingin di peluk juga. " Paapaaa..". Ucap Qila yang langsung memeluk sang Papa juga.

Hardian mencium kening Qila sejenak sembari tersenyum bangga pada Sang Anak gadisnya itu. "Selamat ya, nak. Papa bangga sama kamu Qila". Ucapnya yang menampilkan wajah bahagia nya.

Walaupun hanya itu, Hardian cukup bangga pada anak perempuan nya itu. Mengingat jika anak perempuan nya ini sangat pemalas apalagi dalam urusan belajar, Membuat Hardian tak menyangka bila Sang Anak bisa menjadi juara kelas.

"Aaaaa~Papaa".

" Nih kak bunga dari gue". Ucap Farel yang menyerah kan bouquet bunga yang tadi ia beli khusus untuk kakaknya itu.

"So sweet banget sih. Yang itu gak kasih apa-apa tuh". Sindir Qila pada Alzio.

Alzio yang merasa perkataan Istrinya mengarah kepada nya pun berucap. " Kan Mas bilang nanti malam Sayang". Ujar Alzio yang terkesan lembut pada Qila.

"Jadi panggilannya sudah berubah nih? ". Goda Alfina membuat semua orang terkekeh. Sedangkan, Qila dan Alzio bingung ingin berekspresi seperti apa. Tidak mungkin mereka ikut tertawa juga.

" Kapan sih makannya, lapar". Gumam Farel kesal yang di dengar oleh seluruh anggota keluarga.

"Ya ampun.. Yaudah yuk kita makan". Ajak Indah dan mereka pun makan siang bersama.

Setelah makan, Kedua keluarga itu merayakan kelulusan Qila di villa keluarga Kennard yang berada tak jauh dari restoran itu. Mereka merayakannya hingga menjelang malam.

Setelah dari Villa keluarga Kennard Alzio mengajak Qila pulang. Karena jika hari terlalu malam dapat ia pastikan jika Istrinya itu akan mengantuk di saat Dirinya memberikan suprise pada Sang Istri. Dan jika Istrinya mengantuk suprise nya pun menjadi batal.

Sesampainya di rumah, Alzio menutup kepala Qila menggunakan kain berwarna hitam. Kemudian ia menuntun Istri kecilnya itu memasuki rumah mereka ke ruangan yang sudah Alzio siapkan tadi pagi.

"Sudah belum sih Mas, kok lama banget". Ucap Qila tak sabaran.

" Sudah sampai Sayang. Sebentar Mas buka ikatannya dulu". Ucap Alzio dan langsung membuka ikatan kain yang menutup mata Sang Istri.

Guruku, Suamiku! [COMPLETED]Место, где живут истории. Откройте их для себя