Chapter 55 : Periksa Kandungan

34K 1.6K 28
                                    

Hai guys 👋, maaf ya kalau ada penggunaan kata atau kalimat yang salah. Serta typo yang bertebaran dimana-mana, dan juga maaf kalau penulisannya masih berantakan, terbelit-belit, serta ada penyusunan kata/kalimat yang kurang tepat. Kalian bisa komen salahnya dimana, nanti saya perbaiki.










Happy Reading

"Gimana keadaan Istri saya dok? ". Tanya Alzio saat dokter wanita itu selesai memeriksa keadaan Qila pagi ini.

" Bu Qila sudah mulai membaik dan hari ini Bu Qila sudah boleh pulang ". Jawab dokter wanita itu dengan senyuman di wajahnya.

" Wah beneran Dok?. Akhirnya ". Ujar Qila kegirangan saat tau jika hari ini dirinya diperbolehkan untuk pulang. Sedari tadi Qila terus merengek pada Alzio dan meminta agar segera pergi dari rumah sakit ini. Namun Alzio selalu melarangnya karena dokter belum memperbolehkan Istrinya itu pulang karena kondisi sang Istri yang belum sepenuhnya stabil.

" Sebelum pulang habiskan 1 botol cairan infus nya dulu ya Bu Qila". Qila mengangguk mengerti dengan kedua tangannya yang selalu memegang tangan kanan Alzio.

"Terima kasih Dok". Kata Alzio dengan wajah yang sangat datar.

"Sama-sama Pak Al, Saya permisi dulu Bu, Pak". Pamitnya setelah itu Dokter wanita itu pun pergi dari ruangan VVIP yang di tempati oleh Qila.

"Mas". Panggil Qila saat dokter wanita itu sudah pergi dari sana.

Alzio yang mendengar Istrinya memanggilnya pun mendekati Qila ke samping brankar rumah sakit yang terdapat sang Istri di sana. " Kenapa sayang?, butuh sesuatu hm? ".

" Sini". Qila menepuk kasur dan menyuruh Alzio untuk duduk di sebelahnya.

"Engga Sayang, kasurnya gak muat kalau mas tidur disitu juga. Kamu aja yang tiduran ya...istirahat yang cukup, jangan capek-capek". Ucapnya sembari mengelus pipi Qila gemas.

" ih sini". Paksanya sembari menarik lengan Alzio agar duduk di sebelahnya.

"Kenapa? ".

"Tidur di sebelah aku". Suruhnya dengan manja. Saat ini Qila ingin di peluk oleh Alzio sembari menunggu cairan infus itu habis.

" Sayang i-". Saat Alzio ingin menolak, dengan cepat Qila memotong ucapannya dan mengatakan. "Aku maksa! ". Ucap Qila tak terbantahkan. Alzio menghela napas panjang, mengikuti kemauan sang Istri untuk ikut berbaring di sebelahnya.

Alzio pun berbaring di sebelah kiri sisi kasur, sedangkan Qila berbaring di sebelah kanan sisi kasur. Keduanya saling berpelukan satu sama lain dengan sangat hangat, dengan Qila yang menulis-nulis abstrak di dada bidang Alzio.

" Mas". Panggil Qila tanpa menatap orang yang ia panggil.

"Hm? ". Jawab Alzio dengan deheman sembari menatap lurus kedepan dan sesekali mencium puncuk kepala Istri tercintanya.

" Kamu seneng gak, ada dedek bayi di perut aku? ". Qila menatap Alzio dengan tangan kanan nya yang beralih memainkan bibir tipis milik Suaminya.

" Pertanyaan macam apa itu Sayang?, pasti nya mas senang dong, mas bahagia sebentar lagi jadi seorang Ayah". Ucap Alzio sembari merapikan hijab Qila yang terlihat sedikit berantakan. "Kamu gimana? ". Tanyanya balik.

Guruku, Suamiku! [COMPLETED]Where stories live. Discover now