Chapter 37 : Mas Al

30.3K 1.8K 16
                                    

Hai guys 👋, maaf ya kalau ada penggunaan kata atau kalimat yang salah. Serta typo yang bertebaran dimana-mana, dan juga maaf kalau penulisannya masih berantakan, terbelit-belit, serta ada penyusunan kata/kalimat yang kurang tepat. Kalian bisa komen salahnya dimana, nanti saya perbaiki.









Happy Reading

"Bagus banget pemandangannya". Ucap Qila takjub saat melihat pemandangan di balkon apartemen mereka.

Tepat pada malam hari ini, Qila dan Alzio baru saja tiba di Eropa dan langsung bergegas ke apartemen yang Alzio beli kemarin.

Terlihat pemandangan yang sangat Indah di balkon kamar mereka dengan memperlihatkan keindahan kota beserta gedung-gedung yang menjulang tinggi disana.

" Gimana kamu suka? ". Tanya Alzio yang langsung memeluk Qila dari belakang. Kemudian menjatuhkan kepalanya diatas bahu kanan sang Istri.

" Banget Pak, kita tinggal disini aja yok". Ajak Qila dengan senyum yang masih terpancar di wajah cantiknya.

Alzio tersenyum dan mengusap kepala Qila lembut. "Terus kerjaan saya gimana kalau kita tinggal disini hm?". Tanya Alzio lembut dan sesekali mencium pipi kanan sang Istri.

" Kan ada mas Faris. Mas Faris bisa kerjain semua kerjaan Pak Al". Ucap Qila membuat Alzio seketika mengegakkan kembali tubuhnya dan membalikkan tubuh sang Istri menghadap dirinya. " kamu panggil Faris apa tadi?, mas? ". Tanya Alzio memastikan jika pendengarannya tadi tak salah.

" Iya, mas Faris. kenapa? ". Tanyanya bingung.

" Kamu panggil Faris Mas sedangkan saya, kamu panggil Pak". Kata Alzio yang menghentikan ucapan nya sejenak. "kamu istri saya atau Faris? ". Lanjutnya. Ia tak terima jika Qila memanggil sahabatnya itu dengan embel-embel ‘Mas’. sedangkan dirinya, di panggil 'Pak'.

Alzio mewajarkan bila sang Istri belum terbiasa untuk memanggilnya dengan sebutan 'Mas' dan justru malah memanggilnya 'Pak'. Tetapi ia tak rela bila sahabatnya yang di panggil Mas oleh Istrinya itu.

" Loh kenapa Pak?, ya jelas saya Istri bapak lah. emang Pak Al rela saya jadi Istrinya mas Faris? ". Kata Qila sewot.

"Tentu saja tidak, jangan sampai. Pokoknya kamu hanya milik saya, tidak ada yang boleh miliki kamu selain saya". Alzio kembali mengeratkan pelukan nya pada Qila. "Tapi kamu jangan panggil Faris Mas dong Sayang". Ucapnya tak terima. Enak saja istrinya itu memanggil sahabatnya seperti itu.

"Terus panggil Mas Faris apa?, Om?, Pak?, kak?, atau Adek?. Kan dia lebih tua dibandingkan saya Pak".

" Panggil nama saja". Usul Alzio. Namun, Istrinya ini malah menolak.

"Gak mau, gak sopan Alzio". Ucapnya yang menjaili sang Suami sembari terkekeh geli melihat raut wajah Alzio yang terlihat kesal.

" Sayang". Tegur Alzio dengan wajah yang terlihat kesal.

"Kenapa Al? ". Godanya di sertai dengan kekehan geli.

" Lebih tidak sopan lagi kamu panggil nama saya". Ucapnya sembari menarik hidung Qila pelan.

"Biarin wlee". Ejeknya dan langsung berlari agar tak tertangkap oleh Suaminya itu.

Guruku, Suamiku! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang