Chapter 32 : Bertemu Keluarga Alzio

34.5K 1.8K 15
                                    

Hai guys 👋, maaf ya kalau ada penggunaan kata atau kalimat yang salah. Serta typo yang bertebaran dimana-mana, dan juga maaf kalau penulisannya masih berantakan, terbelit-belit, serta ada penyusunan kata/kalimat yang kurang tepat. Kalian bisa komen salahnya dimana, nanti saya perbaiki.










Happy Reading

"Maaf ya karena saya kamu harus nunggu saya malam-malam diteras rumah". Ucapnya yang mengingat kejadian setiap ia pulang kerja kemarin.

" Pak Al kan tau kalau saya takut sendirian dirumah, tapi Pak Al malah pulang malam". Ucap Qila dengan wajah cemberut.

"Iya saya tau, maafin saya ya. Kasihan Istri saya sampai nangis begini". Ucap Alzio yang menghapus sisa-sisa air mata Istrinya. " Besok kita kerumah keluarga saya ya, kita harus pamitan dulu". Ujar Alzio sembari mengusap kepala Qila.

Qila mengangguk setuju dengan ucapan sang Suami. "Iya, gak sabar banget ketemu Mama Indah. Terakhir ketemu pas beberapa hari setelah pernikahan kita. Selebihnya cuma telponan aja". Biasanya Qila yang menelpon mertua nya atau mertua nya yang menelpon nya untuk sekedar tanya kabar dan mengobrol biasa. Namun, semenjak handphone nya di sita, Qila sudah jarang menelpon mertuanya itu. Jadi ia menelpon jika ada Suaminya saja, menggunakan handphone milik Alzio tentunya.

" Sekarang kita tidur, supaya besok kita tidak kesiangan ". Tutur Alzio yang membantu Istrinya untuk membaringkan tubuhnya dengan berbantalkan lengannya. " Selamat tidur Istri saya". Ucapnya sebelum tidur dan tak lupa juga mencium kening Qila sedikit lama.

Cup

Qila tersenyum dengan perlakuan Alzio, sekarang ia menjadi salting sendiri karena perlakuan Alzio. Padahal biasanya Alzio seperti itu sebelum tidur. Mereka tidur dengan saling berpelukan satu sama lain.

Baru saja Alzio menutup matanya dan ingin memasuki dunia mimpi, Tiba-tiba Qila bertanya padanya. Sehingga mau tak mau Alzio harus mengurungkan niatnya yang ingin tertidur. "Pak, Nanti kita di Eropa berapa hari? ". Tanya Qila yang memainkan bibir serta hidung Alzio.

" 5 hari". Jawab singkat Alzio yang masih menutup matanya.

"Kok cepet banget sih Pak, saya gak puas kalau 5 hari". Protesnya.

Alzio membuka matanya kembali, memegang tangan sang istri yang bermain-main di wajahnya. " Seminggu lagi kamu sekolah, jadi liburan nya hanya 5 hari". Sebelum membeli tiket, Alzio sudah membuat jadwal apa yang yang akan mereka lakukan disana selama 5 hari itu. Dan juga, Alzio telah membeli sebuah apartemen disana untuk mereka berdua tinggal.

"Yaudah, izin aja 3 hari gak masuk sekolah". Ucap Qila yang mengeluarkan ide cemerlang nya.

" Tidak bisa, kamu sudah terlalu banyak bolos. Mau gak lulus? ". Tolak Alzio mentah-mentah.

" Pak Al kan Suami saya, sekolah itu punya keluarga Bapak. Pastinya saya diluluskan dong".

"Tidak, walaupun saya suami kamu, jika disekolah kamu setara dengan siswa-siswi yang lain. Berbeda kalau dirumah, kalau dirumah pastinya kamu jadi Istri saya". Ujar Alzio yang mencubit hidung Qila pelan.

" iiihhh, yaudah saya minta Papa Ibdar aja supaya lulusin saya". Jika Alzio melarang Qila meminta sesuatu hal. Qila selalu meminta nya ke mertuanya itu. Karena kalau dengan mertuanya semua keinginan nya pasti terpenuhi. Tidak seperti Suaminya yang sedikit-sedikit 'Tidak'.

Guruku, Suamiku! [COMPLETED]Where stories live. Discover now