Rencana Cafe..

6.5K 495 7
                                    

Gimana?? Dua eps kemarin seru gak?? Ada yang tiba tiba pengen masuk ke cerita ini terus bareng Hana dan yang lain gak??

Coba komen di sini, pengalaman kalian waktu kelulusan..  👉
Boleh dong berbagi cerita..

.

.

Untuk eps ini juga semoga kalian suka ya..
Jangan lupa vote komen juga..
🐥🐥
Anak ayam lagi seneng..

.

.

.

Setelah Farzan selesai berganti dan berbalik melihat wajah Hana yang menahan kantuk, sungguh kasihan.

"Sayang, kita istirahat dirumah ya.." Farzan mengusap lembut kepala Hana. Hana mengangguk tanpa menjawab, rasa ngantuk membuatnya malas.

"Sebentar aku beresin ini dulu.." Farzan mengambil jasnya dan memakaikannya di tubuh Hana agar tidak kedinginan.

Lalu Farzan membawa dua paperbag yang berisi baju kotornya dan dress Hana.

"Sayang ayo kita pulang.." Hana meraih tangan Farzan yang membantunya berdiri.

"Nanti kalo masih ada mang cilok di depan beli ya, Mas.." Ucap Hana tiba-tiba.

"Sayang, kamu ngidam.." Farzan merangkul pinggang Hana dan mereka keluar dari ruangan.

Teman-teman Hana juga mengirim pesan jika mereka akan langsung pulang. Karena kelelahan juga jadi memilih bertemu di lain hari.

kebetulan juga mereka akan bertemu beberapa hari setelah acara kelulusan untuk membicarakan cafe yang akan mereka dirikan.

Hana dan Farzan melajukan mobilnya meninggalkan sekolah yang penuh dengan kenangan ini, "Mas, cilok jangan lupa.. " Ucap Hana mengingatkan.

Dengan segera Farzan celingukan mencari gerobak cilok kesuakaan istrinya. Farzan menepikan mobilnya dan turun membeli cilok, meninggalkan Hana yang setengah ngantuk.

"Pak beli seporsi ya kecapnya aja.. Bumbu sama pedesnya pisah ya.. "

"Iya Mas.." Jawab Mang cilok, langsung membungkuskan pesanannya yang di minta Farzan, "Ini Mas udah.."

"Makasih Pak, ini uangnya.." Farzan memberikan satu lembar uang berwarna biru dan mengambil ciloknya.

"Sebentar Mas, kembaliannya.." Jawab Mang cilok.

"Gak usah Pak, buat Bapak beli minum ya.. Saya permisi.."

"Makasih Mas.. Makasih ya.. Semoga diganti sama yang lebih.. " Ucap Mang cilok sedikit berteriak karena Farzan sudah mau masuk ke dalam mobil.

"Aminnn... " Jawab Farzan tersenyum.

Saat Farzan menoleh ke samping, ternyata Hana sudah tertidur. Farzan meletakan bungkus cilok di belakang jok dan tidak berniat membangunkannya.

Farzan mengusap lembut perut Hana, rasanya tidak sabar untuk melihat rupa buah hatinya.

Jalanan terasa sepi hanya beberapa kendaraan yang berlalu lalang. Tak lama kemudian mobil Farzan pun tiba di pekarangan rumahnya, dengan gerbang yang dibuka oleh Pak Roni.

"Pak tolong bawain ini, terus nanti tolong parkirin yang bener ya mobilnya.. Saya mau gendong Hana.. " Pinta Farzan pada Pak Roni.

"Baik Mas." Pak Roni langsung menerima kunci mobil dan beberapa bingkisan.

My Husband, My Teacher. (Selesai) MASIH REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang