Lagi dan lagi..

13.5K 964 9
                                    

Next..
Obat buat dua hari kedepan gak bisa up..
.
.
Maaf gak bisa banyak upnya..
Huhuu T_T
.
.
Maafkan daku Beb..
.
.
Vote sama komen yang banyak yaa..
Sampai bertemu hari senin sayangku..
.
.
Happy Reading..

🌸

🌸

Bunyi alarm mengusik dua insan yang masih berkelana didalam mimpi yang saling berpelukan menghantarkan rasa hangat, Hana mengerjapkan matanya dan melihat Farzan masih tertidur pulas.

Dengan perlahan Hana memindahkan tangan Farzan yang melingkar diperutnya, Farzan menolak dan kembali memeluk Hana dengan sekali gerak Hana kembali berbaring.

"Mas.. Mas bangun.. " Hana mengguncangkan bahu Farzan.

Farzan menggelengkan kepalanya lalu mendekatkan jarak mereka, Farzan bersembunyi di dada Hana.

Deg..

Farzan menyentuhnya, Hana malu tapi itu tidak apa apa bukan untuk sepasang suami istri..

Jantung Hana kembali berdegup kencang, "Sayang berisik.. " Suara serak Farzan terlihat sexy.

Wajah Hana di pastikan sudah memerah untung saja Farzan tidak melihatnya.

"Kamu deg degan banget.." Lanjut Farzan yang tidak melepaskan dirinya sama sekali.

"M-mas bangun dong." Hana menepuk punggung Farzan. Tapi, hal itu malah membuat Farzan keenakan.

"Lima menit lagi sayang.." Hana menghela nafas membiarkan Farzan sebentar lagi.

Tapi sayang bunyi alarm diponselnya berbunyi lagi membuat Farzan mendengus, pria itu melepaskan Hana lalu menggeliat dan mengusap wajahnya pelan.

Dengan perlahan dan pasti farzan membuka matanya melihat istri kecilnya yang menatapnya dengan muka bantal.

Lucu sekali..

Farzan terkekeh membuat Hana kebingungan, apanya yang lucu?

Lalu Hana kembali bangun dan disusul oleh Farzan.

Cup..

"Morning kiss.. Ehh bukan kiss subuh, heheh.. " Kekeh Farzan melihat reaksi Hana yang selalu sama jika dirinya mendadak menciumnya.

"M-mas??"

"M-mas s-sholat berjamaah dulu .. A-aku juga harus berangkat sekolah lebih awal.. " Farzan mengangguk.

Cup.

Mengecup kening Hana lalu turun dari ranjang, "Ayo.. Katanya mau sholat berjamaah, kok malah bengong?" Ucap Farzan menatap Hana yang diam saja.

Entah sampai kapan Hana akan terkejut dengan kelakuan Farzan yang selalu menciumnya tiba tiba.

Lagi dan lagi Hana sampai meremas seprai saking geregetnya sama Farzan.

"Na?" Panggil Farzan lagi dan Hana langsung turun membereskan tempat tidur mereka sambil menunggu Farzan selesai wudhu.

Setelah melaksanakan sholat berjamaah, Hana menyiapkan barang barang yang akan dia bawa, Bunga dan Dika juga sempat menelponnya tadi lalu mengajak berangkat bersama.

Hana menghampiri Farzan yang tidak melanjutkan tidurnya dan duduk di kursi kerjanya, "Mas?"

"Kenapa?" Jawab Farzan meletakan tabletnya.

"Aku berangkat bareng Bunga sama Dika boleh?"

"Harus pagi pagi banget ya berangkatnya?" Tanya Farzan yang diangguki Hana.

My Husband, My Teacher. (Selesai) MASIH REVISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang