Kamar Rawat Farzan..

24K 1.5K 8
                                    

Halo apa kabar semuanya??
Makasih yang tetap stay disini..
Happy Reading..
🌸

🌸

"Halo, Assalamualaikum Mah?.. Ohh, iya gak papa Mah lagian Pak Farzan nya juga udah bangun kok.. Iya Mah..  Iya hati hati dijalan mah.. Walaikumsalam." Hana kembali meletakan ponselnya di nakas samping ranjang Farzan.

"Mama?" Tanya Farzan yang diangguki Hana.

"Mama langsung pulang katanya." Farzan mengangguk.

"Mama tadi kesini?" Tanya Farzan.

"Iya, waktu aku sampe Mama udah disini." Farzan kembali mengangguk.

Farzan sudah tau pasti itu ulah Bima, karena memang Farzan jarang sekali sakit mungkin terlalu khawatir jadi menghubungi Dinda setelah Hana, namun yang cepat sampe adalah Dinda.

Sekarang Hana tidak lagi diatas ranjang bareng Farzan, karena memang sempit susah bergerak.

Hana dengan telaten mengupas kulit buah apel untuk Farzan, satu hal baru lagi yang Hana tau tentang Farzan jika suaminya itu tidak suka memakan buah apel jika masih ada kulitnya.

"Makan ini dulu ya Pak." Hana menyerahkan satu piring yang berisi potongan buah apel.

Farzan menerimanya, "Makasih."

Kondisi Farzan membaik namun masih belum di perbolehkan untuk pulang.

"Kamu mau?" Tawar Farzan yang dapat gelengan dari Hana.

"Pak." Panggil Hana yang membuat Farzan menoleh dengan mulut yang penuh dengan apel.

Lucu ya.

"Kenapa bisa lupa makan sih Pak- eh maksudnya Mas? Terus aku juga sering liat tengah malem masih kerja?"

"Uhuk.. Uhuk.." Farzan terbatuk saat mendengar Hana memanggilnya 'Mas'.

"Pelan-pelan Mas." Hana mengabilkan air minum untuk Farzan.

Apa aku salah ngomong ya!. Batin Hana.

"Makasih." Farzan memberikan gelasnya pada Hana dan piring berisi buah apel tadi.

"Gak di abisin Pak?" Tanya Hana dan dapat gelengan.

Farzan menghela nafas pelan merasa kecewa karena Hana kembali memanggilnya 'Pak'.

Tapi, Farzan tidak bisa memaksa biarkan Hana dengan keinginannya untuk mengganti nama panggilannya.

"Jadi? Kenapa?" Gadis itu sudah duduk kembali.

"Hahh.." Farzan menghela nafas lagi menyandarkan tubuhnya, "Sedikit ada masalah di kantor." Farzan melirik Hana yang mengerutkan keningnya, "Gak papa jangan di pikirin." Farzan mengusap kerutan kening Hana membuat gadis itu terkejut.

"Gak mungkin kan sampe bisa sakit kaya gini??" Farzan diam tidak menjawab. Tidak bisa menjelaskan masalah yang terjadi di perusahaannya.

Farzan tersenyum, "Gak papa kok.. Jangan khawatir ya." Tangan Farzan beralih mengelus pipi Hana yang mengembung karena gadis itu kecewa tidak mendapatkan jawaban yang puas.

Farzan terkekeh melihat Hana yang terlihat menggemaskan.

Mereka saling mengobrol meskipun masih terasa kaku dan menjawab seadanya, hingga tak terasa langit diluar jendela sudah mulai menggelap.

"Kamu tidur di rumah aja.. Aku gak papa kok." Ucap Farzan yang membuat Hana tiba tiba melotot.

"Gak begitu ya, Masa aku tidur enak di rumah tapi Bapak disini sendirian?" Hana menggelengkan kepalanya, "Engga, gak mau pulang." Tegas Hana.

My Husband, My Teacher. (Selesai) MASIH REVISI Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ