Aqila Hanannia Mahardika ❤

16.5K 1K 5
                                    

🌸MHMT🌸

Haloo semua...
.
.
Gimana??
Mau Lanjoot??
.
Jangan baper 😆

.
.

Kebetulan sekali sekarang hari minggu jadi Hana masih bisa istirahat dirumah, setelah melaksanakan sholat subuh berjamaah seperti kebiasaan Hana selalu turun dan menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.

Farzan yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepalanya, sudah Farzan ingatkan berkali kali sampai dirinya kehausan untuk melarang Hana agar tidak terlalu cape, tapi istri kecilnya itu bersikeras untuk membuatkan sarapan.

Dan alhasil beginilah, Farzan hanya bersedekap dada memandang sang istri dari arah pintu dapur sambil bersandar. Hana menampakan senyum manisnya saat matanya bertatapan dengan Farzan.

Jurus jitu agar Farzan diam yaitu dirinya bersikap manis.

Jangan Farzan melulu yang selalu bersikap manis, dirinya pun bisa melakukan itu dan sangat ampuh untuk membuat Farzan diam.

Farzan mendengus pelan, dirinya mengaku kalah dan tidak bisa berbuat apa-apa.

Hari masih pagi Farzan memilih meninggalkan dapur dan menuju ruang olahraganya, sudah lama Farzan belum menggunakan peralatan olahraga dirumah ini.

Lalu Farzan pun memilih treadmill olahraga kecil untuk menggerakan tubuhnya yang terasa sedikit kaku.

Tidak terasa sudah lima belas menit dan cukup untuk peregangan, tiba-tiba Hana datang membawa teh hangat kesukaannya.

"Mas.. " Panggil Hana.

Meskipun sudah sering melihat tubuh Farzan berkeringat entah kenapa saat ini terlihat sangat sexy, Hana menundukan pandangannya jantungnya mulai berdegup kencang lagi.

Farzan mematikan mesin treadmillnya dan berjalan menghampiri Hana, dengan sekuat tenaga Hana menahan dirinya agar tidak lari atau berteriak disini.

"Kamu kenapa, Sayang?" Tanya Farzan menerima teh yang Hana buatkan.

"Emm.. Gak kenapa-kenapa.." Gadis itu masih tidak melihat kearah sang suami.

Farzan memegang dagu Hana dan membuat pandangan Hana kini pada Farzan, tatapan mereka saling bertemu, "Kamu tau?? Setiap kali seperti ini.. Disini, Kamu bisa merasakannya?" Farzan membawa satu tangan Hana untuk menyentuh dadanya setelah gelas yang tadi ditaruh diatas nakas.

Benar Hana merasakan debaran yang sama dengan jantungnya, gadis itu kira hanya dirinya saja yang selalu berdebar setiap berdekatan dengan Farzan, Tapi-

"Iya.. Aku juga sama.. Sama seperti yang kamu rasakan.." Kini tangan Farzan yang memegang dagu beralih mengusap lembut pipi Hana.

"Debaran ini tidak salah dan bukan tipuan.. Tidak mungkin juga kan??" Hana mengangguk membenarkan. "Aku merasa jatuh cinta lagi jika didekatmu Aqila Hanannia Mahardika.."

"Eh.. " Hana terkejut dengan nama terakhirnya.

"Kenapa?? Sekarang kan kamu memang istri aku, Farzan Abqari Mahardika jadi kamu juga menjadi nyonya Mahardika.. Aqila Hanannia Mahardika.. "

Wajah Hana memanas karena perkataan Farzan, dan pria ini terkekeh, "Cantik.." Puji Farzan untuk Hana.

Hana benar-benar ingin melompat, bahkan jantungnya saat ini sudah berada diujung untuk ikut melompat dengan dirinya.

Ya ampun..

Gak kuat..

Farzan mengangkat dagu Hana yang kembali menunduk lalu mendekatkan wajahnya, semakin dekat hingga tidak ada jarak diantara mereka, Farzan menempelkan bibirnya diatas permukaan bibir Hana.

My Husband, My Teacher. (Selesai) MASIH REVISI Where stories live. Discover now