Pernikahan

90.5K 3.3K 93
                                    

.
.

"Jika Cinta memang ada kenapa harus dipaksakan?"
Aqila Hanannia Darma
.
.

Hari ini 09 September 2021, bertepatan dengan hari pernikahan seorang gadis remaja yang masih berusia 18 tahun karena perjodohan.

Alasan yang sangat klasik jika dibahas.

Aqila Hanannia Darma, sudah terbangun dari dini hari dan dirias sedemikian rupa menjadi seorang pengantin, aroma melati yang khas sudah menempel di bagian kepalanya.

Gadis yang sering di sapa Hana itu menatap dirinya dipantulan cermin, tidak pernah terbayangkan akan berada di posisi seperti ini.

Masa remaja yang banyak orang selalu berharga, namun bagi Hana tidak. Baru beberapa hari menginjak umur 18 tahun Hana langsung di jodohkan tanpa persetujuannya.

"Meni geulis pisan Neng Hana.. Senyum atuh Neng." Ucap penata rias Hana.

Namun Hana hanya diam tidak berminat untuk menjawab, dunianya sekarang hancur bahkan senyuman manis yang selalu mengukir di bibirnya kini lenyap dalam sekejap.

Jika Hana menolak mungkin dirinya akan menjadi anak yang durhaka kepada orang tuanya, terlebih lagi Hana melihat permohonan sang Bunda yang juga tak bisa membantah kehendak Ayah.

Hana masih diam tanpa ekspresi disana hingga, Laras sang Bunda datang. "Sayang." Hana menoleh dalam diam.

Rasanya ingin menangis, namun Hana berusaha kuat untuk  Bundanya.

"Udah selesai?" Hana mengangguk, "Yuk, kedepan.. Semuanya sudah mau dimulai." Hana kembali mengangguk.

Dengan bantuan Laras dan para bridesmaid Hana berjalan menuju meja dimana akan berlangsungnya prosesi Akad nikah.

Hana bisa melihat beberapa temannya yang hadir. Ada Vino disana, ada Bunga, dan juga Caca.

Hana juga melihat banyak saudara yang hadir serta rekan bisnis Ayahnya. Lalu matanya tertuju pada pria yang sudah duduk disana.

Farzan Abqari Mahardika.

Pria berusia 23 tahun yang akan menjadi suaminya.

Satu hal yang tidak pernah Hana mengerti kenapa dirinya harus menikah dengan Guru magang olahraga di sekolahnya.

Ya, Farzan guru magang di sekolahnya sudah satu tahun berjalan.

Entahlah Hana tidak mengerti dengan jalan pikiran orang tua yang kolot.

Farzan yang mengenakan pakaian adat sunda berwarna putih yang senada dengannya memandang kearah dirinya.

Tidak dipungkiri jika Farzan memiliki wajah yang tampan dan tubuh tinggi tegap karena memang dirinya adalah guru olahraga.

Hana duduk disamping Farzan mereka saling tatap hanya untuk dua detik saja. Hana menunduk dengan mata yang mulai memanas mendengar alunan do'a yang terdengar.

Acara dimulai.

Jantungnya tak henti berdegup kencang bahkan tangannya sudah berkeringat dingin. Hana terus menunduk hanya sesekali melihat kedepan, jika pak penghulu memanggilnya.

Hingga saatnya akad nikah pun dimulai, Prasetyo Ayah Hana menggenggam tangan Farzan.

“Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau saudara/Ananda Farzan Abqari Mahardika bin Bram Sagara Mahardika dengan anak saya yang bernama Aqila Hanannia Darma dengan maskawinnya berupa Emas dan uang tunai sebesar $99,21, Tunai.” Prasetyo Darma.

"Saya terima nikahnya dan kawinnya Aqila Hanannia Darma binti Prasetyo Darma dengan maskawin tersebut, tunai.” Farzan Abqari Mahardika.

"Sah.." Saksi dan semua tamu.

Hana memejamkan matanya tidak percaya, jika dirinya sekarang sudah sah menjadi istri dari guru magang olahraga di sekolahnya.

Air matanya luruh setelah ditahan sedari tadi. Penghulu memanjatkan do'a, semuanya pun ikut mendo'akan sepasang pengantin baru ini.

Terlihat Laras pun tidak bisa menahan air matanya bersama dengan Dinda,Ibu dari Farzan.

Aamiinn...

Setelah memanjatkan do'a, Hana dan Farzan saling berhadapan, lalu Hana mencium tangan Farzan.

Setelah selesai dan mengabadikan beberapa foto, kini giliran Farzan untuk mencium kening Hana.

"Maaf." Lirih Farzan pelan yang hanya terdengar oleh Hana, sebelum bibir tebal itu menempel pada keningnya.

Hana kembali terpejam air matanya pun luruh lagi, sesak dan sakit menikah dengan seseorang yang tidak pernah disangka dan tidak dia cintai.

Hana memang tidak pacaran dan dia gadis yang ceria, Hana juga gadis yang selalu menutup auratnya.

Maka alasan yang di berikan orang tuanya untuk menjodohkan dirinya, karena takut anak gadisnya kelak nanti salah bergaul dan melepas auratnya. Lebih baik menikah sekarang karena hak atas diri Hana sudah sah untuk suaminya.

Gak ngerti, Hana benar tidak mengerti dengan pikiran orang tuanya.

Setelah acara tukar cincin dan menandatangani buku nikah, Hana dan Farzan kini berjalan menuju pelaminan.

Farzan membantu Hana berjalan karena baju yang Hana kenakan membuat gadis ini kesulitan untuk berjalan.

Sepasang pengantin baru ini duduk dikursi pelaminan. Melihat para tamu, saudara dan teman yang datang tengah menyoraki dengan rasa bahagia.

Namun tidak untuk Hana.

Farzan pun tidak mengatakan satu kata pun selama prosesi pernikahan dilakukan.

Hana menatap ketiga temannya yang duduk tak jauh dari pelaminan.

Mereka melambaikan tangannya, terlihat tersenyum tapi itu senyum sedih karena mereka tersenyum sambil menangis.

"Hana.. " Lirih Bunga dalam hati.

TBC.

.
.
.
.
.
.

Gimana di part pertama? Gereget gak? Penasaran gak? Komen sebanyak nya disini 👉

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gimana di part pertama?
Gereget gak?
Penasaran gak?
Komen sebanyak nya disini 👉

.
Kalian ada gak yang ceritanya hampir mirip dengan kenyataan?
Atau masih ada gak sekarang soal perjodohan dengan alasan klasik?
Komen ya..
.
.
Jangan lupa tinggalin jejak kalian..
Folow juga akun autor..
.
.
.
Sampe ketemu di episode selanjutnya ❤

.
.
Salam sehat selalu 😘

My Husband, My Teacher. (Selesai) MASIH REVISI Where stories live. Discover now