49. BERANGKAT BARENG

1.1K 53 0
                                    

"Lo gapapa?"

Lisa menggeleng, "Gapapa Kak," Kemudian ia berusaha berdiri namun akhirnya limbung. Sontak Gio menahan tubuhnya dari samping.

"Eh eh,"

"Shhh,"

Melihat Lisa yang sepertinya kondisinya kurang baik, Gio bimbang untuk menawarkan tumpangan atau tidak.

"Lo gue anter aja deh,"

Lisa terkejut kemudian menggeleng, "Ga usah Kak gapapa,"

Gio berdecak, "Udah ayo buruan."

Lisa mengangguk kemudian berjalan pelan pelan ke arah mobil dengan lengan yang masih di pegang oleh Gio.

Tanpa di sadari seseorang tersenyum sinis melihat kejadian di sebrangnya.

"Rumah lo dimana?"

"Ga jauh dari sini Kak, nanti pertigaan di depan belok ke kiri."

Gio mengangguk, "Sakit banget ya kaki lo?"

Lisa tersenyum canggung dan mengangguk, "Lumayan."

"Lain kali lo kalau nyebrang liat liat, untung gue masih bisa ngerem mendadak."

Lisa mengangguk, "Maaf Kak, aku buru buru banget soalnya udah di tungguin Ibu dirumah."

Gio mengangguk tidak membalas, sebenarnya jika bukan karena rasa tidak enaknya karena menabrak Lisa, Gio tidak mungkin membiarkannya menaiki kendaraannya. Rasanya aneh membiarkan orang asing duduk di sampingnya.

Lisa menoleh ke arah samping, menatap Gio dari samping yang sedang fokus memperhatikan jalan di depannya. Kini ia sadar apa yang di katakan oleh siswi sekolah memang benar. Pria di sebelahnya ini punya sejuta pesona yang entah tidak bisa di jabarkan. Terkadang ia iri terhadap Kinaya yang berstatus kekasih pria di sebelahnya ini. Kinaya punya keluarga utuh, hidup terjamin, dan di kelilingi oleh orang orang yang menyayanginya. Terlebih membuatnya iri adalah Kinaya pacar dari seorang Gionendra Brama Adinata.

Jika ada kesempatan Lisa ingin sekali menempati posisi itu, merasakan bagaimana bahagianya.

"Rumah lo yang mana?"

Lisa tersentak dari lamunannya, kemudian menyadari jika mereka hampir sampai. "Itu di depan Kak."

Gio mengangguk.

"Bisa lo turun sendiri?"

Lisa menoleh, kemudian menunduk ragu. "Kayaknya ga bisa Kak, sakit banget kaki aku."

Gio membuang nafasnya kasar, kemudian keluar dari mobilnya.

Lisa tersenyum ketika tau jika Gio berniat membantunya.

"Ayo," ucap Gio membuka pintu mobil penumpang.

Lisa mengangguk dan mencoba berdiri pelan pelan. Seperti tadi Gio membantu Lisa dengan memegang lengan dan bahunya.

Pintu di buka dari dalam, seorang wanita yang wajahnya berkisar usia 40 tahun. Mungkin Ibunya, pikir Gio. "Loh kamu kenapa Lisa?"

"Ini Bu, aku tadi jatoh di jalan."

Wanita itu kemudian mengambil alih Lisa dan menuntunnya menuju sofa ruang tamu.

"Kenapa bisa?"

"Tadi aku nyebrangnya ga liat liat Bu."

Wanita itu menoleh ke arah Gio, dan tersenyum. "Ini siapa?"

Gio tersenyum kemudian mencium punggung tangan wanita itu. "Saya Gio Bu, maaf sebelumnya tadi saya ga sengaja nabrak Lisa."

JUNI ( COMPLETE )Donde viven las historias. Descúbrelo ahora