13. THANK YOU, KINAYA.

1.8K 95 8
                                    

Gio menambah kecepatannya menuju markas Gardions, setelah mengantarkan Kinaya sampai kerumahnya Gio mendapatkan pesan dari Jere bahwa Avegas datang mengacak acak markas, dan menuduh bahwa anggota Gardions mengeroyok 3 anggota Avegas tanpa alasan yang jelas.

"Gimana?" Tanya Gio yang datang ke ruang tengah, terlihat inti Gardions disana bersama anggotanya yang lain.

"Gue lagi duduk di teras sama Marlo tiba tiba Leon sama Arkan dateng teriak teriak dan nuduh kalau kita yang buat anggotanya babak belur dan masuk rumah sakit. Mereka dateng sekitar 20 orang bang, sedangkan gue tadi dimarkas cuma bertiga." Jelas salah satu anggotanya bernama Rio. Gio bisa melihat 3 anggotanya yang babak belur sedang diobati oleh anggota lainnya.Sial!

"SIAPA YANG BERANI BERANINYA BERTINDAK TANPA SEPENGETAHUAN GUE?!"

"JAWAB!"

"Gi, sorry nyela, tapi gue bener bener yakin kalau bukan anggota kita yang nyerang. Ga mungkin mereka bertindak tanpa nunggu info dari kita. Toh dari dulu emang kita kan ga pernah mulai duluan." Jelas Bara.

Jere mengangguk. "Mereka cuma teriak teriak doang kan? Ga ngasih bukti apa apa?"

"Engga bang."

"Tapi ini ga bisa di biarin Gi! Sama aja mereka udah fitnah geng kita!" Geram Devan.

"Tenang Dev. Gue gamau kita gegabah, kita selidikin dulu. Tapi inget! Kalau gue nemuin bukti ternyata salah satu anggota Gardions emang keroyok anggota Avegas. Gue yang bakal habisin orang itu pake tangan gue sendiri!" Final Gio.

****

Gio sedang berbaring di ranjangnya, setelah membagikan tugas kepada yang lain untuk mencari bukti, Gio pamit pergi duluan. Gio hanya merasa... Lelah.

Gionendra
Kin. Udah tidur ya?

Kinayang
Belum, ada apa?

Gionendra
Kenapa ga bisa tidur?

Kinayang
Emang belum ngantuk aja.
You okay?

Gio mengehela nafasnya lelah. Bersyukur masih ada yang perduli padanya dan menanyakan keadannya. Itu hanya pertanyaan sepele, namun berarti sangat untuk saat ini.

Gionendra
Not really.

Kinayang
Something bad happened?

Gionendra
Iya.
But i can handle it.
Thank you, Ay.

Kinayang
Ok then.
Thanks for w?

Gionendra
That question.
That means a lot for me.

Kinayang
Gi, kaya apa yang pernah lo bilang.
Kita ga diwajibkan untuk selamanya baik baik aja. Its ok.

Gionendra
Thanks.
Bobo gih. Sleep tight.

Kinayang
Too, Gionendra.

"Thank you, Kinaya."

Ah, seperti ada batu yang terangkat dari tubuhnya. Seolah bebannya menghilang begitu saja, memang terkadang manusia tidak butuh masukan, hanya butuh didengarkan. Dan Gio mendapatkannya saat ini. Gio berusaha memejamkan matanya dan berusaha untuk terlelap.

****

Berbeda dengan Gio yang sudah terlelap, Kinaya masih menatap ponselnya. Kinaya gelisah dengan apa yang dia rasakan saat ini, ingin menahan untuk tidak membalas segala perlakuan Gio, namun tubuhnya bereaksi berbeda, tidak sejalan dengan pikirannya.

Sudah Kinaya ingatkan berkali kali bukan? Kalau Kinaya tidak mau bergantung, Kinaya tidak mau berharap pada siapapun. Masih ada tembok yang menjulang tinggi di hati Kinaya.

Kinaya bangun dari ranjangnya, keluar menuju balkon kamar, Kinaya duduk di kursi menatap langit diatas.

Kinaya bangun dari ranjangnya, keluar menuju balkon kamar, Kinaya duduk di kursi menatap langit diatas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kinaya menundukkan kepalanya. "Ga. Apa gue udah bener?"

"Apa semuanya udah berjalan dengan seharusnya?"

"Gimana lo disana?"

"Apa gue egois kalau minta lo balik lagi?"

Terdengar isakkan di kalimat terakhirnya. Kinaya luruh ke lantai dan memeluk lututnya erat.

"Sakit banget Ga."

"Lo ninggalin gue sendirian."

Isakkan itu terdengar memilukan. Tanpa siapapun ketahui Kinaya sering menangis sendirian, bahkan tanpa kedua orang tuanya tau.

Kinaya mengusap pipinya, menghapus jejak air matanya dan menatap kembali ke atas.

"Gue janji. Mereka akan bayar semuanya, tanpa terkecuali." Ujar Kinaya yakin.

"Tolong. Dampingi gue dari atas."

Kinaya bangun dan menuju kamarnya kembali. Dan mulai merebahkan diri di ranjangnya, sebelum tidur dia terlebih dahulu mengirimkan pesan kepada seseorang.

"Kita mulai lagi, besok." Ucapan penutup sebelum Kinaya melanjutkan tidurnya.

****

Semoga masih ada yang nungguin ya!


Dan..... Terimakasih sudah mau mampir dan sudah mau meluangkan waktunya untuk membaca.

****
Tbc

JUNI ( COMPLETE )Where stories live. Discover now