43. SHADOW

1.1K 67 2
                                    

Kinaya sedang berdiri di balkon kamarnya sekarang, menatap langit malam sambil memegang ponselnya di telinga.

"Halo sayang?"

"Halo gio? Aku mau keluar sebentar,
Sama Amara, Anna dan Melody."

"Mau kemana?"

"Mau ke cafe deket sekolah,
Sama paling jalan jalan aja sih.

"Ga sama aku aja sayang?"

"Gausah gapapa, kamu kan baru selesai latihan."

"Okay, maaf ya. Hati hati sayang.
Kabarin aku ya kalau ada apa apa.
Love you,"

"Right, thank you.
Love you more."

Kinaya menutup panggilannya dan menoleh ke belakang.

"Gimana?"

Kinaya mengangguk, "Kita jalan sekarang."

Mereka bersiap kemudian segera berangkat. Kemarin setelah membuat kesempatan dan meminta bantuan ketiga temannya, Kinaya menepati janjinya untuk memulai rencananya hari ini. Tapi sebelum itu Kinaya akan memperkenalkan temannya pada orang orang yang juga terlibat dalam hal ini.

Mereka sampai tujuan, Anna menyatukan alis bingung. Tempat didepannya ini bukan seperti rumah pada umumnya. Desain interiornya terlihat asing, ini pertama kalinya Anna melihat bangunan seperti ini. Ternyata bukan hanya Anna, Melody dan Amara pun merasakan hal yang sama.


"Kita dimana Kin?" Tanya Anna saat mereka turun dari mobilnya.

"Kita masuk dulu."

Kinaya berjalan memasuki rumah diikuti oleh ketiga dibelakangnya.

Sedikit mengejutkan karena didalam sangat ramai bahkan diperkirakan terdapat 15 orang pria, membuat ketiga gadis itu sedikit ketakutan.

Kinaya menyadari raut wajah temannya pun tersenyum manis, "Tenang aja, mereka temen gue."

"Kinaya?!" Pekik salah satu orang disana yang langsung berlari dan memeluk Kinaya erat.

"Saga?!"

"Gue kangen banget sama lo!"

"Gue juga!"

Terlihat 2 orang lain ikut datang menghampiri Kinaya dan memeluk bergantian, menyalurkan rasa rindu masing masing.

"Oh iya kenalin temen gue, dia yang bakal backup gue di sekolah."

Mereka menoleh ke arah yang Kinaya maksud, sontak membuat ketiga gadis itu gugup.

"Hai, gue Jonatan. Ini Saga dan Aji."

"Gue Anna, ini Amara dan Melody."

Mereka pun berjabat tangan.

"Akang mana?"

Jo tersenyum, "Di tengah, semuanya udah nungguin lo."

Kinaya mengangguk, "Yuk." Ucapnya pada ketiga temannya.

"An jujur gue tegang," bisik Melody.

JUNI ( COMPLETE )Where stories live. Discover now