44. DI MATA ORANG LAIN

1.1K 57 0
                                    

"Leon kapan mulai?" Tanya Saga.

Semuanya menoleh ke arah Saga dengan tatapan tak bisa diartikan

"Lusa," jawab Jo.

Kinaya mengangguk, "Untuk itu gue ngumpulin kalian sekarang disini, gue minta maaf kalau ini terkesan mendadak. Tapi kita udah ga punya waktu lagi."

Mereka mengangguk mengerti, "Tenang aja Neng, kita bakal berhasil." Ucap Aji.

Kinaya tersenyum tipis, "Pasti!"

"Dan kayanya ada penyusup di Gardions," ucapan Kinaya membuat semuanya menoleh dengan raut wajah terkejut.

"Serius lo?"

Kinaya mengangguk, "Karena ada yang ngeroyok anggota Avegas pake jaket Gardions, itu juga yang menyebabkan Leon nusuk Gio."

"Jo." Jo menoleh ke arah Biru, mengerti akan kode yang dan perintah yang diberikan ia menganggukkan kepalanya.

"Gue ketemu Lisa kemarin,"

Biru menoleh, "Kapan? Dia sama siapa?"

Mereka membelalakkan matanya ketika mendengar jawaban Wanda.

Anna menoleh ke arah Wanda, "Serius? Lisa anak baru di sekolah kita? Dia ketemu sama---" ragu ragu Anna melanjutkan ucapannya.

Wanda mengangguk, "Iya, mereka ketemu kemarin di cafe."

"Kita ga bisa denger karena mereka pesen vip room." Tambah Abel.

Kinaya menganggukkan kepalanya.

"Gue udah duga emang ada yang salah sama itu black ping."

Amara menyatukan alisnya bingung, bagaimana Aji kenal dengan Lisa?

Menyadari raut bingung temannya, Kinaya kembali buka suara. "Semua aktifitas gue mereka tau, termasuk Lisa."

Amara menganggukkan kepalanya.

"Untuk anggota lainnya tolong informasiin ke anggota yang di bandung buat tambah lagi disini sekitar 15 orang, saya butuh penjagaan ketat untuk ke depan." Titah Biru pada anggota lainnya.

"Oke Kang," jawab salah satu dari mereka.

"Untuk ketiga teman Kinaya biar di awasi oleh Saga dan Aji, karena Jo dan saya akan susah bergerak."

"Lo bertiga gimana?" Tanya Anna. Yang ia maksud adalah Kinaya, Abel dan Wanda. Bukan kah mereka juga perempuan, mengapa hanya ia, Amara dan Melody saja yang di awasi.

Ucapan Anna membuat keempat pria didepannya tertawa. "Cewek di samping lo itu, si otak bebal. Mana mau di awasin, yang ada misuh misuh." Saga menunjuk Kinaya dengan dagunya. "Kalau tuh perempuan dua, dia bakal ngejaga satu sama lain. Kalian juga bakal kaya gitu kalau udah di latih sama Kinaya."

Di latih?

Puk!

Kinaya menimpuk Saga dengan gumpalan kertas hingga membuat sang empu mendengus.

"Udah udah ga usah di pikirin, nanti kita lanjut lagi. Untuk sekarang cukup itu aja informasi yang gue sampein, kita lanjut besok pagi. Gue mau ucapin terimakasih buat kalian semua yang udah mau bantu gue, dan gue rasa kata terimakasih aja ga cukup."

"Kita seneng ngelakuin ini Kin."

"Iya, kita bakal hadapin ini sama sama."

"Thanks,"

****

"Gue masih bingung kenapa bisa lo disini Wan," tanya Anna.

JUNI ( COMPLETE )Where stories live. Discover now