18. GOTCHA!

1.6K 78 8
                                    

"Kalau ga salah kita pernah ketemu ya sebelumnya ya?"

Sontak perkataan itu membuat semua yang ada di ruangan itu menoleh ke arah Darren.

Jordan memiringkan kepalanya sejenak, tak lama menatap lawan bicaranya. "Astaga, waktu ulang tahun perusahaan saya ya? Pak Darren direktur PT. Adinata Group ya?"

Darren tertawa mendengarnya. "Betul, ga nyangka ya bisa ketemu lagi disini,"

"Beneran Pa?" Tanya Nayla

"Iya Bun."

"Astaga maaf ya saya agak kurang ngeh," ucap Jordan sesal. Merasa tidak enak karena tidak menyadari jika mereka bahkan sudah pernah bertemu sebelumnya.

Gio dan Kinaya sedari tadi hanya diam mengamati kedua orang tuanya bercengkrama.

"Kenapa Ay?"

"Hm? Kenapa apanya?" Tanya Kinaya bingung.

"Lo kurang nyaman karena Bunda sama Papa kesini?"

Kinaya menatap Gio bingung, bagaimana bisa Gio berfikir seperti itu. Padahal Kinaya biasa saja saat ini, terbilang nyaman, mungkin?

"Kenapa bisa ngomong kaya gitu?"

Gio menggeleng. "Kirain,"

"Suudzon aja, heran."

Melihat Kinaya yang memberengut kesal, membuat Gio tidak bisa menahan tawanya. "Lagian diem aja."

"Ngantuk," nadanya sedikit manja. Gio menoleh ke arah Kinaya yang terlihat menggemaskan dengan nada itu, sepertinya Kinaya menyadari nada ucapannya.

"Yaudah ke atas aja sana,"

Kinaya menggeleng.

"Yaudah nyender, gue gaenak motong orang tua lagi ngomong," Tanpa aba aba Gio langsung membimbing kepala Kinaya pelan untuk bersandar di bahunya. Sebenarnya Gio ingin mengajak kedua orang tuanya untuk pamit, tapi melihat kedua orang tuanya sedang berbincang asik dengan kedua orang tua Kinaya, Gio mengurungkan niatnya.

Entah sadar atau tidak Kinaya mengikuti arahan Gio untuk menyandarkan kepalanya di bahu kokoh Gio, matanya benar benar sudah berat, mungkin efek terlalu lelah memikirkan banyak hal akhir akhir ini.

Kinaya memejamkan matanya, merasa nyaman apalagi dengan elusan di rambutnya lembut.

"Eh si Ay malah tidur."

"Ngantuk Muti katanya, Gio suruh ke atas gamau."

"Yaampun maaf ya Gi, berat ya?" Ucap Kirana tidak enak.

"Duh maaf ya, jadi ganggu waktu istirahatnya."

Kirana menoleh ke arah Nayla, "Gapapa Mba, seneng malah saya jadi kenal sama orang tuanya Gio, apalagi sama si ganteng."

"Wah lampu hijau gak nih Gi?" Goda Darren.

"Aminin aja Pa." Jawab Gio santai.

Sontak seluruhnya tertawa mendengarnya, merasakan tidurnya terusik, Kinaya bergerak tidak nyaman.

"Kita pulang aja yuk, gaenak sama Kinaya tidurnya ke ganggu."

"Dia kalau di pindahin malah nangis Mba, soalnya tidurnya belum nyenyak."

"Masa sih?" Tanya Nayla penasaran.

Jordan menganggukkan kepalanya setuju. "Iya, Kinaya tuh gitu. Kalau tidurnya belum nyenyak tapi udah diganggu malah nangis."

Gio yang mendengarnya pun tersenyum, melirik Kinaya yang bersandar di bahunya. Sedang tertidur namun tidak mengurangi kecantikannya, bulu mata yang lentik dan hidungnya yang mancung. Sempurna.

JUNI ( COMPLETE )Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt