24. UKS

1.4K 74 0
                                    

Hari ini Gio sudah kembali bersekolah, kalau kalian mengira ia diizinkan saja, salah besar! Nayla dan Darren sudah memberikan ancaman jika terjadi apa apa motor besar kesayangan Gio akan di sita oleh kedua orang tuanya.

"Lo harusnya istirahat aja Gi," saran Jere pada temannya yang keras kepala ini.

"Gue bete di rumah, toh mending ketemu kalian aja."

Saat ini Gio sedang berada di parkiran bersama teman temannya.

"Oh iya, cctv gimana?"

Jere tersenyum sinis, "Aman, Leon licik tapi ceroboh,"

"Dia kan ngandelin emosi doang." Sahut Damian.

Devan mengangguk, "Goblok emang maung satu itu."

"Bisa bisanya orang kaya Leon jadi ketua ya, si Regan gimana sih ngerekrut orang aja ga bisa."

"Rumornya kan sifat Leon berbanding jauh sama sifatnya yang sekarang."

Regan adalah ketua Avegas sebelum Leon, berbeda dengan Leon yang di kenal sebagai laki laki tempramental justru Regan mempunyai sifat yang tidak jauh dengan Gio. Dan Gio dan Regan adalah teman yang bisa dibilang cukup akrab, tapi setelah Regan menghilang dan Leon menduduki posisi ketua. Avegas tidak lagi menjalin hubungan baik dengan Gardions.

"Eh bentar itu si Kinaya kenapa mukanya?"

Lamunan Gio terbuyar ketika mendengar ucapan Damian. Lalu menoleh ke objek yang sedang dibicarakan, seketika Gio melebarkan matanya. Kinaya disana, namun dengan muka lebam di pelipis, dan sudut bibir yang sobek. Apa yang sudah terjadi dengan gadis itu?

Gio menoleh ke arah Bara yang juga melihat objek yang sama. Terlihat Bara mengeraskan rahangnya, "Bar!"

Bara berjalan menghampiri ke arah Kinaya, diikuti Gio dengan yang lainnya.

"Puas?" Bara.

Kinaya menoleh ke arah panggilan suara. Bara bersama Inti Gardions disana, ah Kinaya malas sekali berada diposisi seperti ini. Jika bukan karena ada ulangan Bahasa Inggris ia tidak akan berangkat ke sekolah hari ini.

"Sure." Jawab Kinaya santai sambil mengedipkan sebelah matanya.

Semuanya terdiam melihat interaksi kedua sepupu didepannya ini, bagaimana bisa Bara hanya diam saja ketika melihat sepupunya babak belur seperti ini? Bukankah yang mereka tau Bara sangat melindungi Kinaya.

"Kin muka lo kenapa?" Pekik Devan.

"Wajah mulusnya kenapa tercoreng begitu? Gusti,"

Gio menarik lengan tangan Kinaya berlalu meninggalkan teman temannya yang masih tidak bergeming dari tempatnya.

Ternyata Gio membawa Kinaya ke uks, "Duduk,"

Kinaya menghela nafas dan mendudukkan dirinya diatas brankar.

Gio mengambil bangku didekatnya dan duduk tepat didepan Kinaya. "Siapa yang buat lo kaya gini?"

"Gaada," jawab Kinaya santai.

"Lo kok udah boleh masuk? Bunda emang bolehin?"

Gio mendengus mendengar pertanyaan Kinaya, ia tau gadisnya sedang mengalihkan pembicaraan. "Di bolehin lah, buktinya gue disini."

Kinaya memicingkan mata tidak percaya, "Bohong,"

"Beneran," gemas Gio sambil mengacak rambut Kinaya pelan. "Sekarang jawab, siapa?" Tanya Gio sambil mengelus sudut bibir Kinaya yang luka namun terlihat sudah mengering.

"Udah deh, nanya mulu. Udah ayo ke kelas, gue ada ulangan hari ini."

"Dan kalau gue dapet nilai sempurna lo harus beliin gue es krim matcha."

Gio menghela nafas pasrah, dan menarik Kinaya kedalam pelukannya. "Jangan kaya gini, kalau sampe gue tau siapa orangnya. Bakal gue abisin pake tangan gue sendiri." Geram Gio.

Seketika Kinaya mematung, belum siap dengan perlakuan tiba tiba Gio yang memeluknya ia sudah kembali dikejutkan dengan kata kata yang diucapkan Gio.

"Sok sokan ngebadut lo, lo aja baru keluar dari rumah sakit." Cibir Kinaya.

Gio memeluk Kinaya semakin erat sehingga membuat sang empu memekik. "Udah gila lo ya!"

Gio melonggarkan dekapannya dan di tatap lekat wajah gadis cantik didepannya. "Janji ya? Lain kali jangan kaya gini, gue bakal marah sama diri gue sendiri kalau gue ga bisa jagain lo dengan baik Ay,"

Kinaya mengangguk kaku. Dalam hatinya berucap, mengapa Kinaya harus menjanjikan suatu hal yang tidak penting? Mengapa Gio harus menjaganya? Dia pikir Kinaya tidak bisa menjaga dirinya sendiri? Dan mengapa Kinaya menganggukkan kepalanya?!

"Gue anter ke kelas,"

"Ga usah, gue bukan anak Tk."

"Gue ga minta persetujuan lo," balas Gio sambil menggenggam tangan Kinaya.

****

Wkkwkw maafyaa sedikit tapi nanti siang entah sore aku bakal up lagi hehe.

Semoga ceritanya ga ngebosenin ya!

Terimakasih banyak ya yang sudah mau meluangkan waktu untuk membaca dan memberikan vote.


****
Tbc.

JUNI ( COMPLETE )Where stories live. Discover now