99. Accident

1.3K 272 99
                                    

Sebel typo mulu di part-part sebelumnya wkwk.
Ayo guys, komen kalau ada yang typo dan kalimat rancu hihi. Selamat membaca.

*****

Content Warning: Harsh Word
Trigger Warning: Accident

Jika merasa tidak nyaman, dianjurkan untuk tidak baca bagian ini.

*****

*****

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Kedua bola mata Joy melebar saat melihat Jisoo tengah menggeret koper di pinggir jalan. Langsung dapat Joy simpulkan, hubungan Jisoo dan Taehyung pasti merenggang sesuai dengan harapan dan keinginannya. Jisoo pasti diusir oleh Taehyung dari rumah, melihat bukti fisik berupa koper besar yang dibawa. Dari kejauhan dapat Joy lihat wajah pucat dan lesu Jisoo yang sepertinya kelelahan-pergi tanpa tujuan.

"Keberuntungan berada dipihak gue. Buktinya tanpa harus susah payah cari tahu, informasi terakurat malah datang dengan sendirinya. Baguslah, gue nggak usah bayar orang buat jadi mata-mata nyari informasi soal hubungan Jisoo dan Taehyung. Gue pikir, rencana semalam berhasil. Usaha gue nggak sia-sia. Jisoo pasti diusir dari rumah Taehyung dan jadi gembel di jalanan. Mukanya juga pucat banget, penyakitan sih," kata Joy tersenyum lebar.

"Gue nggak puas sampai di sini, Jisoo. Gue nggak puas lihat lo hanya menderita, lo harus pergi sejauh-jauhnya dari Taehyung. Dengan begitu, nggak akan ada lagi orang yang menjadi penghalang antara gue dan Taehyung," lanjutnya.

Joy mengedarkan pandangannya, celingak-celinguk berusaha mengamati sekitar. Sorot matanya berubah tajam dan awas, memastikan lingkungan aman. Jalanan dirasa cukup sepi untuk ukuran jalan raya, kendaraan yang melintasi jalanan itu cukup lenggang. Pergerakan Jisoo yang lambat membuat presisinya masih dapat ditangkap Joy. Suasana seperti ini membuat ide baru melintas di benak Joy.

"Jisoo, gue akan bantu lo akhiri penderitaan lo." Senyum miring dan penuh kelicikan terpatri di wajah cantik Joy usai memikirkan sebuah rencana baru demi memperkuat rencana sebelumnya, dirinya bergegas masuk ke dalam mobil sebelum presisi Jisoo hilang dari peredarannya.

*****

Jisoo yang tampak kuyu, menggeret koper lemas. Rasa pusing di kepala dan rasa sakit di perut membuat kondisinya semakin lemah. Rasa-rasanya, Jisoo tak sanggup untuk berjalan dan mencari penginapan sementara. Pandangannya sudah buyar dan tak fokus. Peluh yang menetes di dahi, diusapnya kasar dengan punggung tangan. Sesekali tungkainya berhenti melangkah karena merasa lelah-sudah berjalan terlampau jauh.

"Lo harus kuat Jisoo, di depan sana ada halte untuk duduk sebentar. Tinggal sedikit lagi," ucap Jisoo menyemangati diri.

Saat Jisoo hendak melangkahkan kaki, sebuah mobil merah melaju dengan kecepatan di atas rata-rata dari arah belakang Jisoo. Speedometer mobil itu hampir menginjak angka 180. Si gadis pengemudi begitu kuat menginjak pedal gas dengan napas yang memburu dan tatapan mata yang konsisten tajam. Tidak ada sedikitpun niatan dalam dirinya untuk berpindah haluan menginjak pedal rem. Jantung si gadis pengemudi berdebar kencang, bibirnya terkatup begitu rapat seiring rahangnya yang mengeras. Ia berusaha mati-matian meyakinkan diri dan membulatkan tekad untuk menjalankan misi barunya.

NOT LOVE [ON GOING]Where stories live. Discover now