89. Malaikat Kecil

1.7K 227 90
                                    

I'm back guys wkwk.
Maaf ya nungguin lama terus.
Ayo ramaikan dengan vote dan komen hihi.
Jangan lupa komen kalau ada typo.

Jangan lupa komen kalau ada typo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*****

Waktu menunjukkan pukul 23.00, menjelang tengah malam Taehyung dan Jisoo memaksakan diri untuk pulang usai mendapat kabar bahwa Seokjin mengalami kecelakaan dan dilarikan ke rumah sakit. Sebelumnya, Taehyung mengabari Yoona bahwa dirinya dan Jisoo akan segera pulang. Dapat Taehyung dengar tangis Yoona terpecah dari seberang sana, ditambah lagi Siwon beberapa jam lalu sebelum Seokjin kecelakaan mendadak pergi ke luar kota karena jadwal meeting penting di luar hari kerja. Hal itu membuat Taehyung makin cemas. Itu berarti, Yoona tengah sendirian. Pun dengan Jisoo, ia sama khawatirnya. Jisoo sangat mengerti posisi Taehyung saat ini. Ekor mata Jisoo sesekali melirik wajah panik Taehyung yang tengah menyetir di balik kursi kemudi. Lantas saja Jemari Jisoo bergerak mengelus lembut bahu Taehyung, mencoba menenangkan sang suami.

"Tae, kamu tenang ya. Aku tadi udah kabarin Mama Dara soal Jin. Setelah dapat kabar dari aku, Mama langsung berangkat ke rumah sakit untuk melihat kondisi Jin dan temenin Mama Yoona. Mama Dara pasti sampai lebih dulu dibanding kita. Seenggaknya Mama Yoona nggak sendiri, ada Mama Dara yang temenin."

Taehyung melirik Jisoo sekilas lalu berucap, "Aku tetap nggak bisa tenang, Jisoo. Aku khawatir sama kondisi Bang Jin dan keadaan Mama."

Alih-alih merasa lebih tenang, Taehyung malah makin kalut. Taehyung menancap gas dan menambah kecepatan mobilnya. Jisoo terkejut saat mobil Taehyung melaju dangat cepat. Lengan Jisoo kontan mengeratkan genggaman pada seatbelt yang ia kenakan.

"Taehyung! Kamu gila? Aku tahu kamu khawatir. Aku juga sama khawatirnya. Tapi, kamu harus tenang supaya kamu bisa fokus nyetir. Jangan kebut-kebutan kayak begini, ini bisa membahayakan kita. Aku takut, Taehyung," kata Jisoo dengan nada sedikit lebih tinggi dan memejamkan matanya karena merasa takut.

Menyadari wanita yang dicintainya ketakutan, Taehyung kembali menormalkan laju mobilnya. "Maaf Dear, aku nggak bermaksud buat kamu takut. Maaf kalau kamu harus ketakutan karena aku." Satu lengan Taehyung mengelus singkat puncak kepala Jisoo.

"Iya aku mengerti, Tae. Kamu harus lebih tenang. Terlalu panik hanya akan membuat keruh keadaan. Sekarang, tarik napas dan keluarin pelan-pelan. Aku yakin, semua akan baik-baik aja."

Taehyung hanya mengangguk kecil menuruti permintaan Jisoo. "Iya Dear, semoga aja."

"Oh ya, kalau aku ngasih tahu Irene kira-kira gimana ya Tae? Ganggu nggak ya malam-malam begini?"

"Kabari aja, Irene berhak tahu karena dia pacar Bang Jin."

"Ya udah, lebih baik aku telepon Irene ya, Tae."

"Iya, mudah-mudahan aja, Irene belum tidur."

*****

Sedari tadi, Irene bergerak gelisah dalam tempat tidurnya. Ia sama sekali tidak bisa tidur tenang. Pikirannya tertuju pada Seokjin, entah mengapa perasaannya mendadak tak enak. Padahal, beberapa jam lalu Irene diantar pulang oleh Seokjin. Rasa gelisahnya semakin bertambah karena Seokjin tak kunjung mengangkat panggilan Irene setelah gadis itu berkali-kali menghubungi.

NOT LOVE [ON GOING]Where stories live. Discover now